Sidak SDN 64 dan SMPN 7 Sungai Raya, Dinkes Kalbar Pantau Kebersihan Lingkungan Sekaligus Edukasi Pencegahan DBD
KUBU RAYA - Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke Sekolah Dasar Negeri (SDN) 64 dan Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 7 Sungai Raya, Kabupaten Kubu Raya, pada Kamis (28/11/2024).
Sidak ini dipimpin oleh Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat, dr. Erna Yulianti bersama tim dalam rangka meninjau lingkungan sekolah, sekaligus memastikan ada atau tidaknya wadah yang dapat menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk aedes aegypti yang dapat memicu penularan Demam Berdarah Dengue (DBD).
Dalam kesempatan tersebut, Kadiskes beserta tim juga memeriksa bak penampungan air serta lokasi-lokasi yang berpotensi dijadikan nyamuk Aedes Aegypti berkembang biak dan dapat membahayakan pelajar selama melakukan aktivitas di sekolah.
“Dari pemeriksaan yang kita lakukan, kita temukan ada beberapa wadah yang tergenang air dan menjadi tempat jentik nyamuk, baik di SDN 64 maupun SMPN 7 Sungai Raya,” kata Kadiskes.
Hal ini turut menjadi perhatian, kata dr. Erna, terutama kepada dewan guru untuk lebih memperhatikan kebersihan lingkungan. Terlebih, saat ini sudah memasuki musim penghujan sehingga dapat menjadi pemicu nyamuk untuk lebih aktif berkembang biak, tak terkecuali nyamuk Aedes Aegypti.
“Kepada perwakilan masing-masing sekolah, saya minta agar pencegahan DBD harus dilakukan sejak dini, dan dimulai dari hal-hal yang kerap dianggap kecil,” tegasnya.
“Termasuk melakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan mengedepankan pola 3M plus,” tambahnya.
Adapun pola 3M plus tersebut meliputi menguras dan menyikat tempat penampungan air, seperti bak mandi, ember air, dan tempat penampungan air minum. Kemudian menutup rapat tempat penampungan air, seperti drum, kendi, dan toren air. Serta mendaur ulang barang bekas yang berpotensi menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk.
Disamping itu, dalam giat yang sama, Kadiskes turut memberikan edukasi yang menyasar langsung kepada siswa tentang apa itu DBD beserta bahaya jika terdampak langsung.
hal ini dilakukan sebagai upaya agar anak-anak di masing-masing sekolah untuk turut aktif melakukan langkah PSN, sebagai upaya memberantas jentik nyamuk di lingkungan sekolah.
Terakhir, Dinkes Provinsi Kalimantan Barat turut menaburkan Abate (larvasida) ke beberapa bak penampungan air di masing-masing sekolah sebagai upaya efektif dalam mengontrol fase larva (jentik) nyamuk yanb dapat menjadi sumber penyebar penyakit. (Dinkes Prov. Kalbar)