Peletakan Batu Pertama PHTC RSUD Tuan Besar Syarif Idrus, Menkes RI dan Gubernur Kalbar Kompak Sebut Pemenuhan Kebutuhan Dokter Spesialis Dasar Mesti jadi Prioritas

17 Apr 2025
infokes

KUBU RAYA - Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Budi Gunadi Sadikin menghadiri rangkaian kegiatan Peletakan batu pertama Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) pada peningkatkan kualitas RSUD Tuan Besar Syarif Idrus dilakukan, pada Rabu (16/4/2025). 

Turut hadir dalam kegiatan tersebut, Gubernur Kalimantan Barat Ria Norsan, Bupati Kubu Raya Sujiwo, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat Erna Yulianti, Direktur RSUD dr. Soedarso Hary Agung Tjahyadi, Plt. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kubu Raya Siswani, serta unsur Forkopimda di lingkungan Kabupaten Mempawah.

Kegiatan ini dilakukan sebagai bentuk upaya peningkatan kualitas bangunan dan layanan kesehatan yang ada di rumah sakit yang berada dibawah naungan Pemerintah Kabupaten Kubu Raya tersebut.

Dalam kesempatan tersebut, Menkes Budi mengatakan agar pembangunan rumah sakit harus dibarengi dengan masterplan untuk jangka waktu 5 atau 10 tahun kedepan. 

Penggunaan masterplan dilakukan agar gedung rumah sakit yang dibangun nantinya tidak bersifat tambal sulam.

“Jadi hal ini juga yang kita terapkan di rumah sakit yang berada di bawah Kemenkes. Kita gunakan perencanaan, sehingga bangunannya keren-keren seperti yang bisa dilihat saat ini,” jelas Menkes RI.

Penerapan penggunaan masterplan juga diharapkan Budi dapat  dibarengi dengan dukungan Pemda setempat, dengan diberlakukannya Perbup (Peraturan Bupati) atau Pergub (Peraturan Gubernur).

“Hal ini ditujukan agar proses pembangunan dilakukam secar disiplin, tertata, dan hasilnya juga sesuai dengan apa yang diharapkan,” ujarnya.

“Kita (Kemenkes RI) siap membantu dalam pelaksanaannya, jika Pemda juga mendukung dengan adanya Perbup atau Pergub,” tambahnya.

Kemudian, sambung Menkes Budi, peningkatan layanan di Rumah Sakit Tuan Besar Syarif Idrus juga mesti dibarengi dengan pemenuhan tujuh kategori dokter spesialis dasar. Hal ini, kata dia, diperlukan untuk agar memudahkan masyarakat mendapatkan pelayanan kesehatan yang optimal.

"Untuk mengantisipasi kebutuhan ini (dokter spesialis) kita sudah membuka pendidikan hospital base tapi basisnya di rumah sakit. Kemudian sesuaikan dari rumah sakit yang tidak memiliki spesialis, bukan berdasarkan rekrutmen dari Kolegium atau dari fakultas kedokteran," ujarnya.

"Contohnya ketika Kubu Raya tidak memiliki dokter spesialis jantung ternyata ada yang bisa nantinya kita yang masukin kalau agak kurang keterampilannya kita kasi bimbel dulu," sambungnya.

Menkes menilai, bahwa kebutuhan sarana gedung dan tenaga kesehatan juga merupakan dorongan dari Presiden yang menargetkan peningkatan pelayanan terhadap penyebab kematian yang paling tinggi. 

"Harus bisa melayani penyebab penyakit kematian paling tinggi, nah layanan ini harus sama rata," ucapnya.

Sementara itu, Gubernur Kalimantan Barat, Ria Norsan menyebut peningkatan kualitas kesehatan di RSUD Tuan Besar Syarif Idrus ini sebagai langkah maju bagi Kabupaten Kubu Raya dalam meningkatkan akses layanan kesehatan masyarakat.

“Tidak hanya sebagai simbol kemajuan, tetapi juga bukti nyata perhatian pemerintah pusat terhadap kebutuhan dasar masyarakat,” ujarnya.

Gubernur juga menyatakan dukungan kepada Kemenkes RI, agar RSUD Tuan Besar Syarif Idrus kedepannya mampu memberikan pelayanan kesehatan yang optimal. Termasuk dalam menyediakan tenaga medis yang berkompeten, khususnya memenuhi tujuh kategori dokter spesialis untuk mendukung pelayanan yang maksimal kepada masyarakat.

“Kita berharap ke depannya nanti yang jadi kebiasaan itu biasanya adalah dokternya yang kurang atau tidak ada. Jadi RS ini harus ada dokter spesialis,” pungkasnya. (Dinkes Prov. Kalbar)

Bagikan