Kunker ke Kalimantan Barat, Menteri Kesehatan RI Tinjau Kesiapan Fasyankes Jelang Penerapan Integrasi Layanan Primer
KUBU RAYA - Menteri Kesehatan Republik Indonesia (Menkes RI), Budi Gunadi Sadikin melawat ke Kalimantan Barat, pada Jumat (10/1/2025). Kedatangan Menkes RI ini dalam rangka kunjungan kerja untuk meninjau kesiapan Pelaksanaan Integrasi Layanan Primer (ILP) di beberapa Fasyankes yang ada di Kalimantan Barat, khususnya Kabupaten Kubu Raya.
Mendarat di Bandara Supadio sekira pukul 08.00 WIB, Budi Gunadi Sadikin disambut hangat oleh Pj Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Barat Mohammad Bari, Pj Bupati Kubu Raya Kamaruzzaman, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat, dr. Erna Yulianti , Direktur RSUD Soedarso drg. Hary Agung Tjahcaydi, Kepala KKP Kelas II Pontianak dr. M. Zainul Mukhorobin, dan beberapa unsur terkait lainnya.
Sebelum melaksanakan rangkaian kegiatan Kunker, Menkes Budi juga sempat menjajal kudapan Bubur Padas yang merupakan salah satu kuliner khas dari Kalimantan Barat, sebelum akhirnya beranjak ke beberapa Fasyankes tujuan, diantaranya Puskesmas Sungai Durian, Puskesmas Rasau Jaya, dan Rumah Sakit Tuan Besar Syarif Idrus Kubu Raya.
Dalam sesi wawancara dengan awak media seusai rangkaian kegiatan, Budi mengatakan bahwa peninjauan persiapan ILP ini merupakan salah satu tugas yang diamanahkan langsung oleh Presiden RI kepada dirinya.
“Saya tadi sudah datang ke dua puskesmas (Sungai Durian dan Rasau Jaya) dan RSUD Kubu Raya untuk melihat kesiapannya seperti apa, karena rencananyakan awal Februari kita ingin menjalankan (integrasi pelayanan primer). Alhamdulillah teman- teman di puskesmas sudah siap,”ujarnya.
Budi juga menjelaskan terkait Integrasi Layanan Primer sendiri merupakan kegiatan pelayanan kesehatan yang bertujuan untuk mendekatkan layanan kesehatan kepada masyarakat.
“Program (ILP) ini ditargetkan bapak Presiden dapat memberikan pelayanan serentak yang ditargekan akan menyasar masyarakat di seluruh Indonesia,” ucap Menteri Kesehatan.
Dijelaksannya, untuk di puskesmas nantinya akan melayani untuk kelompok balita, dewasa dan lansia. Namun untuk usia sekolah 6 sampai 18 tahun akan dilakukan di sekolah pada saat mereka masuk sekolah.
“Jadi untuk balita dan dewasa, serta lansia itu akan dilakukan di puskesmas pada saat ulang tahun mereka dan tesnya sudah kita bagi -bagi. Kalau balita 6 tahun, yang anak -anak itu 8 tahun, dewasa 21 tahun dan lansia usia 26 tahun,”jelasnya.
Budi memaparkan, program ini diterapkan dengan tujuan untuk memastikan bahwa rakyat Indonesia sehat.
“Kalau bisa jangan sakit, karena menjaga masyarakat sehat itu jauh lebih murah, dan kualitas hidup lebih baik dari pada mengobati yang sakit,”ujarnya.
Dalam hal ini, Budi juga mengatakan bahwa sebagai Menkes RI, dirinya juga diberi beberapa mandat, diantaranya menjaga masyarakat, agar tetap sehat bukan hanya mengobati orang sakit saja. Namun yang lebih penting yakni menjaga masyarakat agar tetap sehat.
“Kalau sudah sakit itu mahal, tidak ada yang mau sakit, sebagus apapun rumah sakitnya sehebat apapun dokternya kita mendingan jangan masuk rumah sakit, mendingan dirumah saja sehat,”ujarnya.
Ditempat yang sama, disela mendampingi rangkaian Kunker Menkes RI, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat, dr. Erna Yulianti menjelaskan tujuan dari kunjungan Menkes RI ke Kalbar untuk melihat layanan kesehatan di Puskesmas Sungai Durian, Puskesmas Rasau Jaya dalam menerapkan layanan Intergrasi Layanan Primer.
“Selanjutnya Pak Menjes meninjau Rumah Sakit Tuan Besar Sy Idrus dalam pengemangan Rs dan peningkatan kelas D ke kelas C,”pungkasnya singkat. (Dinkes Prov. Kalbar)