Kehadiran AKHI Mesti Mampu Menjamin Terselenggaranya Pelayanan Kesehatan Yang Optimal Bagi Para Calon Jamaah Haji

6 Dec 2024
infokes

Foto: Kadiskes Prov Kalbar menyampaikan kata sambutan

PONTIANAK - Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat, dr. Erna Yulianti menghadiri sekaligus membuka pelaksanaan Seminar Kesehatan Haji dan Musyawarah Daerah (Musda) Asosiasi Kesehatan Haji Indonesia (AKHI) Kalimantan Barat Tahun 2024, yang digelar di Ballroom Hotel Ibis Pontianak, pada Minggu (1/12/2024).

Dalam sambutannya, dr. Erna mengatakan bahwa dalam pelaksanaan ibadah haji, peran kesehatan tak luput dari perhatian. Mulai dari aspek kesehatan fisik dan mental, hingga proses pemeriksaan kesehatan setiap jamaah.

“Peran kesehatan dalam pelaksanaan haji sangat penting. Terutama lewat berbagai proses pemeriksaan, kita bisa ketahui layak atau tidaknya setiap jamaah (haji) untuk berangkat,” kata dr. Erna membuka kegiatan.

Kadiskes juga menerangkan bahwa pemeriksaan kesehatan merupakan upaya identifikasi, sekaligus upaya pengendalian risiko kepada setiap jamaah haji yang seduai dengan rukun dan syariat Islam.

“Tentunya setiap keputusan yang dibuat, khususnya di sektor kesehatan harus deki kebaikan setiap jamaah. Dalam artian tidak membahayakan kesehatan diri satu orang maupun jamaah lainnya,” terangnya.

Dirinya juga memastikan untuk wilayah Kalbar, sejauh ini pihaknya juga telah menerapkan protokol yang sama dengan apa yang ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan RI untuk pelaksanaan ibadah haji. Hal ini, lanjutnya, tertuang dalam Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.01.07/MENKES/508/2024 tentang Standar Teknis Pemeriksaan Kesehatan Dalam Rangka Penetapan Istitaah Kesehatan Haji.

“Sehingga tak kita pungkiri untuk kesehatan haji ditahun ini maupun kedepan kita perketat,” ucapnya.

Kadiskes juga memaparkan data yang dihimpun Puskes Haji Kementerian Kesehatan terdapat 73% Jamaah Haji Indonesia dengan riwayat penyakit, dan hanya 23% yang tanpa riwayat penyakit.

Sementara untuk rentang usia, 37% jamaah haji Indonesia adalah lansia alias sudah berumur 60 tahun keatas.

“Berkaca dari itu, harapan saya adalah petugas haji di masa mendatang harus mumpuni dalam berbagai hal. Mulai sari wawasan, sikap, serta keterampilan yang bisa dilihat dari aktivitas secara individual maupun tim,” tegasnya.

Lebih jauh, dr. Erna juga memastikan Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat akan terus berupaya meningkatkan layanan kesehatan bagi jamaah haji asal Kalimantan Barat. Termasuk persiapan sebelum keberangkatan, layanan di embarkasi, serta layanan kesehatan haji kloter, melalui upaya promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif.

“Termasuk pula perlindungan dan penanganan khusus bagi jamaah haji yang berisiko tinggi dan lansia,” katanya.

 Terakhir, dia juga meminta kontribusi dan dukungan dari berbagai pihak dalam rangka penyelenggaraan pelayanan kesehatan yang optimal. Baik itu instansi pemerintah, swasta, maupun organisasi masyarakat lainnya.

“Kami juga ingin ucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah ikut berkontribusi dalam usaha mewujudkan pelayanan kesehatan yang baik terhadap jamaah haji kita (Kalimantan Barat,” tutupnya. (Dinkes Prov. Kalbar)

Bagikan