Dinkes Prov. Kalbar Inisiasi Pemeriksaan Kesehatan, Pastikan ASN Sehat dan Bugar Jelang Ramadan

28 Feb 2025
infokes

PONTIANAK - Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat melalui Unit Pelaksana Teknis (UPT) Klinik Pratama menggelar pengecekan kesehatan penyakit tidak menular dan tes kebugaran, yang dipusatkan di halaman Kantor Gubernur Provinsi Kalimantan Barat, pada Jumat (21/2/2025). Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka memastikan kebugaran Aparatur Sipil Negara (ASN) tetap terjaga menjelang bulan Ramadan 1446 Hijriah/2025 Masehi.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat dr. Erna Yulianti melalui Kepala UPT Klinik Pratama Fery Abrianto, AMKG menjelaskan pemeriksaan kesehatan dan tes kebugaran ini diikuti oleh ASN dan masyarakat umum yang ingin melakukan pemeriksaan.

“Kita kerahkan 30 personel, yang kemudian kita bagi lagi untuk pemeriksaan gula darah, asam urat, serta kolesterol. Selain itu, sebagian juga kita kerahkan untuk menjaga pos-pos saat melakukan tes kebugaran berupa jalan dan lari dengan jarak 1,6 kilometer,” ungkap Fery disela pemeriksaan kesehatan dan tes kebugaran.

Dia juga mengungkapkan, hasil pemeriksaan juga menjadi tolak ukur untuk melakukan penanganan lanjutan. Termasuk dalam pemerian obat, juga dilakukan sesuai dengan hasil konsultasi peserta dengan dokter yang telah disediakan di lokasi pemeriksaan kesehatan.

“Dalam kesempatan ini kita juga menghadirkan dokter dan juga dokter spesialis kesehatan olahraga, agar masyarakat bisa berkonsultasi seputar kesehatan,” ungkapnya.

Ditempat yang sama, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, dr. Izzuddin Fathoni, Sp. KO turut memaparkan hasil dari pemeriksaan yang dilakukan rata-rata hasil temuan keluhan peserta meliputi kolesterol, asam urat, dan hipertensi.

Berkaca dari itu, dr. Izzuddin mengarahkan tiap peserta untuk melakukan pengecekan kesehatan secara berkala, dengan dibarengi pola hidup sehat dan menjaga pola makan yang baik.

Disisi lain, jelang bulan Ramadan, dokter spesialis kesehatan dan olahraga tersebut juga merekomendasikan masyarakat untuk menyesuaikan pola olahraga sesuai dengan kondisi tubuh dan kebutuhan energi selama puasa.

“Untuk olahraga yang disarankan, mungkin bisa memilih olahraga yang sifatnya ringan seperti aerobik. Contohnya joging dan jalan cepat,” katanya.

“Untuk olahraga yang lebih ke permainan, mungkin bisa dihindari terlebih dahulu, karena intensitasnya berubah-ubah dan menguras energi. Hal ini memgingat olahraga tersebut bisa menyebabkan cedera dan dehidrasi ketika menjalankan puasa,” tambahnya.

Dia juga menyarankan agar olahraga yang dilakukan bisa dijalankan saat pagi dan sore (ketika hendak berbuka puasa). “Hal ini dikarenakan saat pagi sudah ada asupan enegi saat sahur, sementara sore bisa jadi pilihan untuk melakukan olahraga ringan sembari menunggu waktu berbuka puasa,” terangnya.

Sementara untuk yang terbiasa dengan olahraga fleksibilitas (yang dilakukan kapanpun), dr. Izzuddin menyarankan untuk melakukan yoga, strecthing, peregangan yang sifatnya lebih ke pelentukan tubuh, namun tidak memberatkan.

Kemudian, untuk yang terbiasa melakukan olahraga beban, usahakan dilakukan setelah makan berat dimalam hari. Dengan ketentuan, olahraga beban dilakukan 2-3 jam setelah makan berat.

“Yang juga perlu jadi atensi untuk masyarakat yang memiliki riwayat penyakit tidak menular kronis, mungkin bisa melakukan olahraga ringan hingga sedang dan sebaiknya dilakukan setelah berbuka puasa tanpa melupakan konsumsi obat yang dianjurkan oleh dokter,” tutupnya. (Dinkes Prov. Kalbar)

Bagikan