Dinkes Prov. Kalbar Dukung Penuh Pelatihan Geotagging Fasilitas Kesehatan Sebagai Upaya Mewujudkan Tata Kelola Pelayanan Kesehatan

22 Jan 2025
infokes

PONTIANAK - Pusat Data dan Teknologi Informasi (Pusdatin) Kementerian Kesehatan menginisiasi gelaran Pelatihan dan Lokakarya Geotagging Fasilitas Kesehatan, yang dilaksanakan di Hotel Aston Pontianak, pada Selasa (21/1/2025).

Kegiatan tersebut turut melibatkan berbagai unsur terkait, diantaranya Pusdatin Kemenkes RI, Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat, Dinas Kesehatan Kota Pontianak, perwakilan akademisi dari FKIP Universitas Tanjungpura, Tim Castellum Digital Indonesia, serta beberapa unsur sektoral lainnya.

Membuka pelaksanaan kegiatan, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat dr. Erna Yulianti yang dalam kesempatan tersebut diwakilkan oleh Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat dr. Purwitasari Aquarini Prehnansy turut mendukung pelaksanaan kegiatan pelatihan geotagging fasilitas kesehatan tersebut. 

Dirinya menilai, penerapan geotagging (pemetaan berbasis lokasi) merupakan salah satu hal penting, terutama sebagai metode pendukung sistem informasi kesehatan.

“Penerapan geotagging bisa menjadi langkah strategis dan relevan dalam mewujudkan tata kelola pelayanan kesehatan yang lebih baik,” katanya.

Dengan geotagging, sambung dr. Purwita, dapat mempermudah dalam hal pemetaan keberadaan fasilitas kesehatan secara akurat, mulai dari puskesmas, rumah sakit, atau bahkan klinik dan laboratorium.

“Informasi (melalui geotagging) ini juga yang akan menjadi dasar yang kuat dalam perencanaan, pengawasan, dan pengambilan keputusan, terutama dalam memastikan akses layanan kesehatan yang merata bagi seluruh masyarakat di Provinsi Kalimantan Barat, serta membantu masyarakat dalam mendapatkan informasi fasilitas kesehatan terdekat,” paparnya.

Melalui kegiatan pelatihan dan lokakarya ini, lanjutnya, diharapkan dapat bermanfaat dan berdampak positif bagi tiap peserta. Seperti diantaranya terwujudkan kesepahaman perihal konsep, teknik, dan manfaat geotagging secara mendalam. Kemudian, data yang dihasilkan dari geotagging dapat menjadi acuan utama dalam pengelolaan dan perbaikan sistem kesehatan. Serta terciptanya kolaborasi antarsektor yang semakin erat, sehingga sistem informasi kesehatan yang berbasis teknologi dapat terus berkembang di daerah Kalimantan Barat.

Lebih jauh, dr. Purwita juga meminta seluruh peserta untuk mengikuti pelatihan ini dengan serius, berdiskusi, dan berbagi pengalaman demi meningkatkan kualitas data kesehatan di Provinsi Kalimantan Barat.

“Mari kita jadikan momentum ini sebagai langkah nyata untuk mewujudkan sistem kesehatan yang lebih terintegrasi, transparan, dan akuntabel,” tandasnya. (Dinkes Prov. Kalbar)

Bagikan