Dinkes Prov Kalbar Gelar Skrining dan Seminar Dalam Rangka Peringati Hari Talasemia Sedunia

13 May 2024
infokes

Pontianak - Hari Talasemia Sedunia diperingati setiap tanggal 8 Mei, dengan tema tahun 2024 ”Empowering Lives, Embracing Progress: Equitable and Accessible Thalassaemia Treatment for All”, dan tema nasional "Memberdayakan Hidup, Mendorong Kemajuan, Pengobatan Thalasemia yang Adil dan Aksesibel untuk Semuanya".

Peringatan Hari Talasemia Sedunia Tahun 2024 di Provinsi Kalimantan Barat digelar lewat serangkaian kegiatan yang mengambil tempat di Pendopo Gubernur Kalbar, pada Selasa (07/05/2024). Berbagai kegiatan digelar diantaranya skrining talasemia untuk pejalar dan mahasiswa, seminar tentang pentingnya deteksi sejak dini terhadap talasemia oleh Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat, launching buku berjudul “Tekad Bunda Merawat Asa" oleh Ketua Perhimpunan Orangtua Penderita Talasemia Indonesia (POPTI) Kalimantan Barat, Windy Prihastari, S.STP., M.Si., persembahan seni anak-anak Talasemia Kalbar hingga penyerahan bibit penghijauan oleh anak-anak Talasemia Kalbar kepada peserta.

Pj. Gubernur Kalbar yang membuka acara tersebut menyebutkan akan pentingnya pencegahan thalasemia sejak dini. Thalasemia merupakan penyakit kelainan darah bawaan yang serius dan memerlukan pengobatan seumur hidup salah satunya dengan rutin melakukan cuci darah.

“Biaya pengobatan Thalasemia sangat tinggi. Penderita Thalasemia ini harus cuci darah seumur hidupnya, dua kali dalam sebulan, sekali periode transfusi itu membutuhkan 2-4 kantong darah disesuaikan dengan usia dan berat badan. Disamping itu mereka juga memerlukan obat-obatan dan juga peralatan-peralatan pendukung lainnya. Jadi ini semua kita upayakan agar  ditanggung oleh BPJS. Nanti juga ada subsidi dari pemerintah Kabupaten/Kota untuk peralatan lainnya. Oleh karena itu, penting untuk dilakukan pencegahan sejak dini,” ujar Harisson.

Lebih lanjut, Pria yang memiliki latar belakang seorang dokter ini menjelaskan bahwa pencegahan Thalasemia dapat dilakukan dengan skrining, yaitu pemeriksaan darah untuk mengetahui apakah seseorang membawa gen Thalasemia atau tidak. 

“Skrining thalasemia dapat dilakukan sebelum menikah atau saat kehamilan. Ini penting untuk kita semua, jadi kita bisa mengantisipasi lebih cepat, langkah - langkah apa yang harus kita ambil apabila kita menderita thalasemia”, harapnya.

Ketua POPTI Pusat H. Ruswandi juga turut mengapresiasi kepada Pemerintah Provinsi Kalbar atas kepeduliannya terhadap anak-anak Thalasemia. Menurutnya, Kalbar merupakan salah satu provinsi yang paling peduli dengan kasus Thalasemia di Indonesia.

“Saya harap upaya pencegahan Thalasemia di Kalbar dapat terus ditingkatkan sehingga jumlah penderita Thalasemia di masa depan dapat diminimalisir,” ujar Ketua POPTI Pusat.

Bagikan