Waspada Penyakit Jantung Pada Usia Muda

23 Oct 2023
infokes

Ilustrasi kesehatan jantung (Pexel)

Penyakit jantung adalah suatu keadaan dimana jantung tidak dapat melaksanakan fungsinya dengan baik, sehingga kerja jantung sebagai pemompa darah dan oksigen ke seluruh tubuh terganggu. Terganggunya peredaran oksigen dan darah tersebut dapat disebabkan karena otot jantung yang melemah, adanya celah antara serambi kiri dan serambi kanan yang mengakibatkan darah bersih dan darah kotor tercampur.

Penyakit jantung biasanya terjadi karena kerusakan sel otot-otot jantung dalam memompa aliran darah keseluruh tubuh, yang disebabkan kekurangan oksigen yang dibawa darah ke pembuluh darah di jantung atau juga karena terjadi kejang pada otot jantung yang menyebabkan kegagalan organ jantung dalam memompa darah, sehingga menyebabkan kondisi jantung tidak dapat melaksanakan fungsinya dengan baik. Penyakit jantung dapat terjadi pada siapa saja di segala usia, jenis kelamin, pekerjaan, dan gaya hidup, selain itu penyakit jantung tidak bisa disembuhkan.

faktor- faktor yang menimbulkan penyakit jantung ada dua faktor yaitu faktor resiko yang tidak dapat dimodifikasi seperti riwayat keluarga, umur, dan jenis kelamin. Sedangkan faktor resiko yang dapat dimodifikasi adalah hipertensi, merokok, diabetes militus, dyslipidemia, obesitas, kurang aktifitas fisik, pola makan, konsumsi alkohol dan stress.

Tanda dan gejala yang dirasakan oleh pasien penyakit jantung dengan usia muda pun cenderung berbeda dibandingkan dengan yang dialami oleh pasien dengan usia lebih tua. Sering kali pada pasien usia lebih tua timbul keluhan nyeri dada yang menetap, sebelum kemudian dapat berkembang menjadi serangan jantung. Namun, pada pasien dengan usia lebih muda, gejala nyeri dada yang menetap sering kali tidak dialami dan cenderung mengalami serangan jantung secara tiba-tiba tanpa gejala yang dirasakan sebelumnya.

Ilustrasi nyeri dada ciri-ciri penyakit jantung di usia muda(Shutterstock/CGN089)

Secara umum, cara pengobatan pasien dengan penyakit jantung pada usia muda memiliki kesamaan dengan pasien yang memiliki usia lebih tua. Pada tatalaksana serangan jantung (Infark Miokard Akut), akan dilakukan proses pemberian obat-obatan maupun tindakan untuk membuka sumbatan yang sama antara pasien usia muda dan usia yang lebih tua.

Pada kondisi penyakit jantung dengan gejala yang menetap dalam waktu lama pada pasien usia muda, maka perlu dilakukan tindakan intervensi untuk memastikan aliran pembuluh darah koroner kembali baik (revaskularisasi). Adapun risiko tindakan intervensi yang dilakukan tentunya akan lebih rendah pada pasien dengan usia muda, dibandingkan pada pasien dengan usia yang lebih tua.

Tak perlu khawatir, karena gagal jantung tetaplah penyakit yang bisa dicegah dan diturunkan risikonya jika dilakukan sejak dini. Perubahan gaya hidup ke arah yang lebih sehat merupakan kunci dari menurunkan risiko untuk terkena gagal jantung ataupun jenis penyakit jantung lainnya. Beberapa hal yang bisa dilakukan yaitu:

Ilustrasi olahraga kardio. (Photo created by katemangostar on www.freepik.com)

Olahraga dapat membantu melatih dan membuat jantung menjadi lebih sehat, serta menurunkan kadar gula dan kolesterol di dalam tubuh yang merupakan salah satu risiko seseorang mengalami serangan jantung dan gagal jantung.

Mengurangi konsumsi makanan berlemak. Penumpukan lemak mungkin tidak akan terjadi dalam 1-2 hari, namun faktor risiko tersebut sering menjadi penyebab mengapa seseorang terkena serangan jantung secara tiba-tiba.

Berhenti merokok. Rokok memiliki banyak kandungan zat kimia yang memiliki dampak buruk untuk kesehatan tubuh seseorang, salah satunya bisa meningkatkan risiko penyakit jantung

Dapat mengelola stress dnegan baik. Stres yang tidak terkelola sering menjadi salah satu penyebab tekanan darah seseorang meningkat. Jika terjadi terlalu sering, ini bisa menyebabkan hipertensi yang merupakan salah satu penyakit yang bisa menyebabkan gagal jantung

Melakukan periksa kesehatan atau medical check up dengan rutin bisa menjadi salah satu bentuk tindakan preventif yang dilakukan untuk mengantisipasi gagal jantung. Meski gagal jantung tidak bisa diprediksi kedatangannya, namun pemeriksaan rutin dapat mendeteksi potensi masalah kesehatan yang bisa menyebabkan gagal jantung, seperti kadar kolesterol, kadar gula, hingga tekanan darah, dan dengan demikian dapat dilakukan tindakan-tindakan pencegahan.

 

Sumber 

Ditjen P2PTM Kemenkes

Poltekes, Kemenkes RI

Bagikan