Waspada Hipertensi (Tekanan Darah Tinggi)

8 Apr 2025
infokes

Penulis : Tim Content KlikDokter

Hipertensi, lebih dikenal dengan tekanan darah tinggi, telah lama dianggap sebagai 'pembunuh diam-diam' karena kemampuannya menyebabkan berbagai komplikasi kesehatan tanpa gejala yang jelas. Pada usia produktif, yakni antara 18 hingga 64 tahun, hipertensi bisa menghambat kapabilitas seseorang dan mempengaruhi kualitas hidupnya. Ini adalah era di mana tekanan kerja dan stres dapat meningkat, meningkatkan risiko hipertensi.

Pengertian

Hipertensi adalah kondisi medis di mana tekanan darah seseorang di arteri meningkat melebihi batas normal secara konstan. Ada dua komponen dalam pengukuran tekanan darah: tekanan sistolik (saat jantung berkontraksi) dan diastolik (saat jantung beristirahat). Seorang individu dianggap menderita hipertensi jika tekanan darahnya secara konsisten 140/90 mmHg atau lebih tinggi.

Penyebab

Penyebab hipertensi di usia produktif meliputi:

  • Stres: Tekanan kerja dan tanggung jawab keluarga dapat meningkatkan tekanan darah.
  • Konsumsi Garam Berlebih: Dapat meningkatkan volume darah, menaikkan tekanan pada arteri.
  • Kebiasaan Merokok: Nikotin dapat menyempitkan arteri, meningkatkan tekanan darah.
  • Obesitas: Berat badan yang berlebih meningkatkan beban pada jantung.
  • Konsumsi Alkohol Berlebih: Dapat merusak dinding arteri dan meningkatkan risiko hipertensi.

Gejala

Meskipun banyak yang tidak mengalami gejala, beberapa tanda umum meliputi:

  • Sakit kepala
  • Pusing
  • Penglihatan kabur
  • Sesak napas
  • Detak jantung yang tidak teratur

Diagnosis

Proses diagnosis melibatkan:

  • Pemeriksaan Tekanan Darah: Menggunakan alat sfigmomanometer.
  • Tes Darah: Mengukur kadar elektrolit, fungsi ginjal, dan hormon lain yang dapat mempengaruhi tekanan darah.
  • Pemeriksaan Fisik: Menilai adanya perubahan pada jantung atau arteri.

Pengobatan

Opsi pengobatan meliputi:

  • Obat-obatan: Seperti diuretik, beta-blocker, ACE inhibitor, dll.
  • Modifikasi Gaya Hidup: Diet seimbang, latihan rutin, pengurangan stres, dan berhenti merokok.
  • Konseling: Untuk mengatasi stres atau masalah kesehatan mental lainnya yang berkontribusi pada hipertensi.

Pencegahan

Upaya pencegahan mencakup:

  • Diet Sehat: Makan makanan rendah garam, lemak jenuh, dan kolesterol.
  • Olahraga: Aktivitas fisik rutin membantu menjaga berat badan ideal dan menguatkan jantung.
  • Hindari Alkohol dan Rokok: Kedua faktor ini meningkatkan risiko hipertensi.
  • Manajemen Stres: Teknik relaksasi dan meditasi dapat membantu mengendalikan tekanan darah.

Komplikasi

Jika tidak diobati, hipertensi dapat menyebabkan:

  • Stroke
  • Serangan jantung
  • Gagal ginjal
  • Kerusakan pada mata

 

Referensi: 

World Health Organization. (2019). Hypertension.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2018). Pedoman Pengendalian Hipertensi.

American Heart Association. (2017). High Blood Pressure and Hypertension.

Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. (2018). Riset Kesehatan Dasar.

 

Hipertensi pada usia produktif bukan hanya masalah kesehatan tetapi juga masalah sosial-ekonomi, karena dapat mempengaruhi produktivitas seseorang. Dengan mengenali penyebab dan gejala, serta menjalankan upaya pencegahan yang tepat, kita dapat meminimalkan risiko hipertensi dan komplikasinya. Penting bagi setiap individu, terutama di usia produktif, untuk memeriksa tekanan darah secara rutin dan mengambil langkah-langkah proaktif untuk menjaga kesehatan jantung dan pembuluh darahnya.

 

Artikel tentang penyakit dan gejala Hipertensi lainnya sudah pernah tayang di KlikDokter.

Sumber:

AyoSehatKemkes. Selengkapnya pada halaman https://ayosehat.kemkes.go.id/topik-penyakit/pencegahan-infeksi-pada-usia-produktif/hipertensi-tekanan-darah-tinggi

Gambar: AloDokter

Bagikan