[SELASEH - SELASA SEHAT] Ayo Cegah Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK)
Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) merupakan penyakit yang sering ditemukan pada usia diatas 40 tahun, dan sering mengalami penyulit berupa gangguan pernapasan yang berat, seringnya eksaserbasi, komorbid yang dapat menyebabkan buruknya kualitas hidup dan meningkatkan morbiditas dan mortalitas.
Menurut data penyebab kematian menunjukkan bahwa Penyakit Tidak Menular mendominasi 10 urutan teratas penyebab kematian pada semua kelompok umur.
Saat ini PPOK sebagai peringkat keempat dalam kontribusi penyebab kematian dan diprediksi akan meningkat menjadi peringkat ketiga pada 20 tahun kedepan, oleh karena sejalan dengan meningkatnya jumlah perokok dan polusi udara sebagai faktor risiko PPOK maka diperkirakan jumlah penyakit tersebut akan meningkat.
Hubungan antara rokok dengan PPOK merupakan hubungan dose response, semakin banyak batang rokok yang dihisap setiap hari dan semakin lama kebiasaan merokok, maka risiko penyakit yang ditimbulkan akan lebih besar. Saat ini, lebih dari 65 juta penduduk Indonesia adalah perokok aktif.
Adapun gejala PPOK yang yang perlu diwaspadai diantaranya Batu kronik dengan atau tanpa dahak yang tidak kunjung sembuh, Mengi atau sesak napas yang disertai dengan bunyi, Rasa berat di dada, Penurunan berat badan, Lemas atau kehilangan kemampuan/produktivitas).
Hari PPOK Sedunia yang diperingati tiap tanggal 17 November mempunyai tujuan untuk meningkatkan kesadaran kesehatan masyarakat seluruh dunia mulai dari faktor risiko, gejala, pencegahan, hingga pengobatan.
Tahun 2023 ini tema yang diangkat adalah Breathing is Life – Act Earlier yakni menyoroti pentingnya kesehatan paru-paru sejak dini, diagnosis dini, dan intervensi dini.
Oleh karena itu, Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat melalui Dinas Kesehatan meminta Masyarakat untuk peduli dan cegah PPOK dari sejak dini dengan CERDIK (Cek kesehatan secara berkala, Enyahkah asap rokok, Rajin aktivitas fisik, Diet seimbang, Istirahat yang cukup, dan Kelola stres).