Screen Time Gawai, Gadget Untuk Mata Sehat Pada Anak
Gambar: BKKBN
Gadget merupakan perangkat yang penting dan sudah menjadi kebutuhan bagi manusia di seluruh dunia. Pesatnya perkembangan teknologi modern di era teknologi gadget telah menyebabkan revolusi media modern oleh generasi muda masa kini.
Dulu penggunaan gadget sangat terbatas pada kalangan profesional namun saat ini penggunaan gadget sudah tersebar di berbagai rentang usia, seperti anak-anak. Selama masa pandemi Covid-19 kegiatan belajar mengajar sekolah dilakukan secara daring, ditambah dengan penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB), menjadikan aktivitas penggunaan gadget meningkat dikalangan anak-anak. Pada kasus tertentu, anak dapat mengalami kecanduan gadget dan hal ini pun menyebabkan screen time terhadap gadget lebih lama.
Dilansir dari the AsianParent, Screen time adalah istilah yang digunakan untuk menjelaskan waktu yang digunakan untuk menatap layar elektronik, baik itu televisi, komputer, ponsel pintar, tablet digital hingga permainan video. Sedangkan Kementerian Kesehatan mendefinisikan screen time sebagai waktu yang dihabiskan untuk menonton televisi, menggunakan komputer, bermain video game, dan gawai.
Beberapa dampak buruk screen time berlebihan pada anak yang perlu diwaspadai yaitu
1. Obesitas, obesitas snagat erat kaitannya dengan kegiatan screen time pada anak. Misalnya saja jika orangtua memberikan layar agar anaknya makan dengan lahap dan tenang. Hal ini membuat si kecil justru kurang konsentrasi dengan makanannya, sehingga mengonsumsi lebih banyak daripada yang dibutuhkan
2. Kualitas Tidur, layar pada gadget memiliki Cahaya biru atau blue light yang dapat mensupresi kadar melatonin, yaitu hormon yang penting untuk mendorong rasa kantuk pada manusia. Jadi semakin lama terpapar dengan layar, maka akan semakin sulit baginya untuk terlelap.
Menurut World Health Organization (WHO) dalam pedoman screen time bagi anak, anak dibawah 1 tahun dan usia 1-2 tahun tidak direkomendasikan untuk diberikan screen time. Sedangkan untuk anak-anak usia 3-4 tahun diperbolehkan memiliki screen time namun tidak lebih dari satu jam per hari, tentunya dengan pengawasan orang tua atau pengasuh anak.
Aturan Screen Time Untuk Anak Menurut Ikatan Dokter Indonesia
1. Anak di bawah 1 tahun dilarang melihat layar gadget dan screen time lainnya.
2. Bentuk screen time untuk anak usia 1-2 tahun berupa menonton tv dan video. Adapun komputer dan gadget tidak dianjurkan.
3. Untuk anak usia 2-6 tahun yang termasuk pra-sekolah, waktu screen time maksimal satu jam. Semakin singkat waktunya akan semakin baik.
4. Bagi anak usia 6-12 tahun (masa sekolah), screen time yang disarankan maksimal 90 menit.
Mencegah kecanduan gawai/gadget
1) Jadilah role model, Anak-anak akan selalu mengikuti apa yang dilakukan orang tuanya, bukan apa yang dikatakan orang tuanya. Jika mereka melihat kita menghabiskan banyak waktu di gadget, mereka akan melakukan hal yang sama. Sebaliknya, pimpin dengan memberi contoh dan fokus pada penanaman kebiasaan sehat (seperti membaca, bersepeda, dll.) untuk mendorong anak-anak mengikuti kebiasaan yang sama. Paling tidak, cobalah dan batasi waktu yang kita habiskan untuk menggunakan gadget saat berada di dekat anak-anak kita.
2) Ketat Dengan Aturan, Sebagai orang tua yang bertanggung jawab, kita perlu memastikan anak kita memiliki gaya hidup dan kebiasaan yang sehat. Buat peraturan sulit membatasi kebiasaan tidak sehat seperti terlalu banyak menonton TV/komputer, tidak peduli permohonan dan bujukan. Pastikan untuk menjelaskan kepada mereka alasan di balik keputusan kita.
3) Aturan praktis yang baik adalah NO screen-time untuk anak-anak di bawah 18 bulan, dan SATU jam per hari untuk anak-anak antara 2-5 tahun. Di luar ini, cobalah dan batasi waktu layar sebanyak mungkin (terutama media digital) dan jangan biarkan melebihi 2-3 jam per hari secara maksimal. Ini sudah termasuk TV, laptop, game, dan penggunaan ponsel.
4) Libatkan Anak dalam Kegiatan lain, Untuk membatasi kecanduan gadget, penting untuk menggunakan sumber daya yang berbeda dalam jangkauan anak yang membangkitkan rasa ingin tahu mereka. Libatkan anak kita dalam kegiatan yang memperkaya seperti sesi membaca dengan keras, sesi olahraga, permainan papan, seni dan kerajinan, dll.
5) Hindari Menggunakan Gadget sebagai Pengalihan, Hindari memberikan anak kita ponsel atau menyalakan TV untuk membuatnya sibuk atau menghibur anak ketika menangis. Sebaliknya, terlibatlah, tanyakan apa yang ingin mereka lakukan dan dengarkan apa yang mereka katakan.
6) Tetapkan Area dan Waktu Bebas Gadget Di Rumah, Dari meja makan saat makan malam hingga ruang bermain, area tertentu di rumah harus ditandai sebagai 'bebas gadget'. Di sini, seluruh keluarga tidak diperbolehkan menggunakan gadget sama sekali. Harapannya anak dapat memahami pentingnya aktivitas lain yang berhubungan dengan gadget.
Sumber:
1. Zaenab, S.Kep.,Ns, 2023, Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan, Kemenkes RI, Mencegah Kecanduan Gagdet Pada Anak-Anak
2. Anonim, 2019, Akibat Penggunaan Gawai, Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular, Kemenkes RI