Penuaan Dini
4 Mar 2024
infokes
Semua orang pasti menginginkan tubuh yang sehat dan tampak lebih muda, namun akibat pola makan yang tidak sehat dan gaya hidup saat ini menyebabkan sebagian besar dari kita telah mengalami penuaan dini. Tanda-tanda penuaan dini pada setiap orang akan berbeda-beda dan biasanya akan muncul setelah usia di atas 30 tahun, yaitu : kulit kering, timbul kerutan/keriput, kulit kendor atau rambut rontok. Hal-hal yang dapat mempercepat terjadinya penuaan dini, antara lain :
- Merokok dan Konsumsi Alkohol, Dampak negatif kebiasaan merokok akan memicu sel-sel kulit menjadi kering, kusam dan kasar, mengurangi kadar vitamin A sebagai antioksidan alami, merusak kolagen kulit menyebabkan keriput, menurunkan aliran darah pada pembuluh arteri dan kapiler sehingga sel-sel kulit mati dan menurunkan oksigen di kulit, menghambat proses penyembuhan luka, paparan panas dari asap rokok ke wajah membuat wajah tampak kusam dan kotor. Kebiasaan konsumsi alkohol juga dapat menyebabkan penuaan dini, karena di dalam alkohol terdapat kandungan gula dan kalori yang sangat tinggi sehingga akan membahayakan kesehatan tubuh dan mendorong terjadinya glikasi.
- Asupan Nutrisi Tidak Seimbang, Asupan zat-zat gizi yang kurang dari kebutuhan tubuh dan tidak seimbang akan mengakibatkan lemahnya perlawanan tubuh terhadap radikal bebas dan radiasi sinar matahari sehingga menyebabkan tampilan kulit tidak segar dan kesehatan kulit menjadi lemah. Kekurangan lemak tak jenuh (omega 3 dan omega 6) serta kolesterol tak jenuh (HDL) yang berfungsi untuk membentuk sel kulit dan membrane sel dalam tubuh akan menyebabkan kulit kusam, kering dan bersisik. Konsumsi gula secara berlebih juga memiliki peran dalam munculnya penuaan dini, karena akan mempercepat proses glikasi. Konsumsi junk food yang terlalu sering akan meningkatkan resiko penyakit jantung dan penyempitan aliran darah ke kulit sehingga menimbulkan kerutan. Penuaan dini juga disebabkan oleh kurangnya konsumsi air minum sehingga menurunkan kelembaban kulit.
- Polusi dan Radiasi Sinar Matahari , Polusi dari hasil gas buang pabrik industri dan kendaraan bermotor membuat lubang ozon di atmosfer rusak, sehingga sinar matahari bebas masuk ke dalam bumi. Paparan sinar ultraviolet B dapat menyebabkan penurunan penyerapan antioksidan (vitamin C dan vitamin E) di epidermis kulit sehingga kesehatan kulit terganggu, kolagen juga mudah rusak serta membuat kulit tampak lebih tua dan kusam. Fungsi kekebalan kulit juga menurun sehingga membuat pertumbuhan sel kulit tidak normal dan menjadi kanker kulit. Sinar matahari yang berlebihan dapat merusak elastisitas dan serat kolagen kulit sehingga menghambat proses pembentukan kolagen baru dan menimbulkan garis-garis halus di kulit (keriput).
- Ekpresi Wajah dan Posisi Tidur, Melakukan gerakan berulang pada wajah dalam jumlah yang cukup sering akan mampu menimbulkan kerutan dan keriput di wajah lebih cepat. Seseorang yang memiliki kebiasaan tidur dalam posisi miring, akan memiliki kerutan di bagian pipi dan dagunya. Bagi orang dengan kebiasaan posisi tidur tengkurap, cenderung memiliki kerutan di bagian dahinya. Sedangkan posisi yang disarankan adalah posisi tidur telentang, agar wajah tidak tertutupi bantal dan kulit tidak tertarik oleh gravitasi yang bisa membuat kulit lebih kendor. Jika kita menghabiskan sebagian besar hari dengan posisi duduk, maka akan membuat sel-sel tubuh menua akibat terjadinya pemendekan sel.
- Stress dan Kurang Tidur, Stress yang berkepanjangan bisa menyebabkan masalah pada sel leukosit dan telomere sehingga kemampuan leukosit dalam menggandakan diri menurun dan leukosit tersebut akan memendek serta memicu penuaan dini. Kondisi kurang tidur juga akan menimbulkan masalah pada kulit, karena proses peremajaan kulit terjadi pada saat tubuh sedang istirahat/tidur, kurang tidur akan membuat tubuh menjadi cepat lapar dan memicu konsumsi karbohidrat/gula berlebihan.
- Genetic dan Penurunan Hormonal, Seseorang dapat mengalami penuaan dini karena faktor keturunan atau genetic yang diwariskan dari orang tua. Jika orang tua memiliki masalah pada penuaan dini, maka anaknya pun akan beresiko sama. Sebaliknya jika orang tua memiliki kondisi yang terlihat selalu awet muda, maka anaknya pun akan demikian. Adanya penurunan dan perubahan hormonal, khususnya pada wanita yang mengalami menstruasi dan menopause akan mendorong konsumsi gula lebih banyak untuk memperbaiki moodnya, padahal ini tidak baik bagi kesehatan dan kulit. Bagi pasangan suami istri yang rutin berhubungan intim, penuaan dini juga dapat dihambat karena bisa mengurangi stres, depresi dan memperkuat imunitas sehingga tubuh juga tampak lebih muda.
- Kondisi Kesehatan dan Perawatan Diri, Seseorang yang sedang sakit biasanya terlihat lebih tua karena pucat, tidak segar dan kulitnya kusam, dikarenakan kulit kekurangan berbagai asupan nutrisi. Penuaan dini juga dapat terjadi akibat alat dan bahan perawatan kecantikan yang digunakan tidak sesuai dengan jenis kulit sehingga menimbulkan masalah atau alergi pada kulit. Saat kita minum memakai sedotan juga dapat memicu kerutan di sekitar mulut, jika dilakukan berulang kali maka kerutan tersebut akan lebih dalam dan jelas.
Sumber
1. Septa Clara Astiyah, SST, MARS, RD, 2022, Penyebab Penuaan Dini, Informasi Publik Kementrian Kesehatan RI
2. SN Yusharyahya, 2021, Mekanisme Penuaan Kulit, Jurnal Fakultas KEdokteran UI
Foto: Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan