Pentingnya Pemeriksaan TORCH
ToRCH merupakan kelompok penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus dan parasit Toxoplasma gondii, Rubella, Cyto Megalo Virus (CMV), Virus Herpes Simplek (HSV1 - HSV2). ToRCH menyebabkan kelainan dan berbagai keluhan yang bisa menyerang anak-anak, orang tua, dan ibu hamil. ToRCH menyerang semua jaringan organ tubuh yang termasuk system saraf pusat dan perifer yang mengendalikan fungsi gerak, penglihatan, pendengaran, system kardiovaskuler serta metabolisme tubuh.
Untuk mengetahui adanya ToRCH di dalam tubuh kita maka perlu sekali dilakukan pemeriksaan Laboratorium, prinsip pemeriksaan ToRCH ini adalah untuk mendeteksi adanya zat anti (antibody) yang spesifik terhadap kuman penyebab infeksi tersebut.
1. Toxoplasma gondii
Disebabkan parasit Toxoplasma gondii, parasit ini biasa hidup di hewan peliharaan rumah, seperti anjing, kucing, burung, merpati, ayam, kerbau, sapi, kambing. Toxoplasma gondii dibedakan dalam 3 bentuk, yaitu:
a. Oosit, Merupakan hasil perkawinan mikrogamet dan mikrogamet yang terjadi dalam usus kucing. Oosit diekskresi bersama tinja dan berada dalam tanah, tumbuhan dan sayuran.
b. Trofozoit (Takhizoid), Timbul kalau oosit termakan binatang atau manusia kemudian pecah menjadi bentuk tropozoid yang sangat efektif. Tropozoit memperbanyak diri dengan cara aseksual (pembelahan) mengakibatkan parasitemia dan menyerang berbagai organ
c. Kista, Berada dalam organ yang dapat bertahan hidup sepanjang kehidupan induk semangnya.
Awalnya orang yang mengidap Toxo tampak seperti sehat, akan timbul gejala bila dia sedang hamil, Gejalanya apa aja pada ibu hamil?
Gejala Toxo pada ibu hamil ( sering terjadi flek, terjadi terus menerus sepanjang kehamilan, janin di dalam rahim tidak berkembang, hamil anggur, bayi meninggal pada usia kandungan 7-8 bulan, sering terjadi keguguran, sedang gejala Toxoplasma ringan yaitu mirip influenza, bisa timbul rasa lelah, demam dan umumnya tidak menimbulkan masalah. Gejala - gejala umum yang sering tampak pada bayi berusia 1 tahun atau lebih adalah anemia, kejang-kejang, pembengkakan kelenjar air liur, muntah, timbul bisul - bisul, radang paru-paru, Diare, Demam, Kulit Kuning, pengapuran dalam tengkorak, gejala lebih lanjut adanya keterlambatan mental dan fisik pada usia selanjutnya.
Apa yang harus kita lakukan?
Bila ada orang yang diduga terinfeksi Toxoplasma sangat dianjurkan melakukan tes Lab, untuk ibu - ibu sebelum dan selama hamil (bila hasilnya negatif perlu diulang sebulan sekali terutama pada trimester pertama, selanjutnya tiap trimester), untuk bayi lahir dari ibu yang terinfeksi Toxoplasma harus dilakukan pemeriksaan.
2. Rubella
Disebabkan oleh virus Rubella, tanda -tanda : demam akut, ruam pada kulit dan pembesaran kelenjar getah bening, Rubella menyerang anak - anak dan dewasa muda. Infeksi Rubella merupakan penyakit ringan pada anak dan dewasa, tetapi bila terjadi pada ibu yang sedang hamil, virus ini dapat menembus dinding plasenta dan langsung menyerang janin. Infeksi Rubella berbahaya bila terjadi pada wanita hamil muda, karena dapat menyebabkan kelainan pada bayinya. Bila infeksi terjadi pada bulan pertama kehamilan, resiko terjadinya kelainan adalah 50%, infeksi terjadi pada trimester pertama resikonya menjadi 25% (menurut American College of Obstatrican and Gynecologissts, 1981)
Serangan Rubella pada anak-anak biasanya menyebabkan:
- Panas badan dan sakit di persendianTampak bercak merah diameter 2-3 mm
- Pembengkaan kelenjar getah bening di belakang telinga atau dibawah leher
- Awalnya bercak timbul di wajah, kemudian menjalar ke tubuh dan merata.
Gejala pada ibu sama dengan gejala pada anak, bercak ini seperti campak, makanya di Jerman Rubella disebut German Measless (Campak Jerman). Gejala klinis setelah bayi lahir adalah; mata katarak, kelainan jantung, atau tuli, gejala lain yang timbul: BB rendah, Trombositopenia, kelainan tulang, kelainan kelenjar endoikrin, kekurangan hormon pertumbuhan, diabetes atau radang paru-paru. Virus Rubella ditularkan melalui : urin, kontak pernafasan, masa inkubasi 2-3 minggu, penderita dapat menularkan virus selama seminggu sebelum dan sesudah timbulnya RASH (bercak merah) pada kulit.
3. CYTO MEGALO VIRUS (CMV)
Disebabkan oleh Virus cytomegalo, termasuk golongan virus keluarga herpes lainnya. Virus ini akan aktif bila mengalami penurunan kondisi fisik, dan kadang - kadang muncul keluhan seperti vertigo, migren, radang sendi, radang tenggorokan, radang lambung, lemah, lesu dan keluhan pada saraf mata dan otak.
CMV lebih sering menyerang retinitas (fleksi pada kornea), yang dapat dengan cepat mengakibatkan kebutaan, gejala pertama CMV retinitas adalah problem penglihatan seperti : bayangan hitam bergerak (scotoma) dan tampak seperti bintik - bintiki hitam, pandangan seperti melihat kabut putih tebal. Bila ibu hamil mengidap CMV, ia akan mengalami keguguran terus menerus, atau bayinya akan lahir dalam keadaan cacat fisik seperti Hidrosefalus (pembesaran kepala), Microsefalus (pengecilan kepala), lahir dengan usus keluar tubuh, tubuh transparan kaki dan tangannya jadi bengkok.
4. HERPES SIMPLEX
Disebabkan virus HSV (HSV1 dab HSV2, penyebab 84% kasus penyakit kelamin Herpes adalah HSV2)
Perbedaan HSV1 dan HSV2
- Bagian yang disukai HSV1 adalah kulit dan selaput lendirmukosa di mata atau hidung dan telinga, bentuk pada kulit HSV1 adalah bercak verikel kecil tersebar
- Bagian yang disukai HSV2 kulit dan selaput lender pada alat kelamin dan perianal, membentuk bercak verikel besar, tebal dan terpusat.
Pengidap Herpes akan mengalami kesakitan, juga terasa panas, pada wanita hamil sering keguguran atau bayinya akan lahir cacat.
Toxo, Rubella, CMV dan Herpes dapat menyebabkan rusaknya fertilitas pada wanita, adanya infeksi ToRCH ini, pada wanita bisa menyebabkan terbentuknya mioma, pernyumbatan atau perlengketan, sehingga sel telur tidak bisa dibuahi atau mengakibatkan sulit hamil.
Penularan ToRCH pada manusia dapat melalui 2 cara, aktif (didapat) dan yang pasif (bawaan), penularan secara aktif disebabkan antara lain:
- Makan daging setengah matang yang berasal dari hewan yang terinfeksi (mengandung sista) misal : sapi, kambing, kerbau, babi, ayam, kelinci yang dimasak tidak sempurna atau setengah matang
- Makan makanan yang tercemat ooista dari feces (kotoran ) kucing yang menderita ToRCH
- Transfusi darah (trofozoid), transplantasi organ, kecelakaan di laboratorium yang menyebabkan ToRCH masuk ke dalam tubuh atau tanpa sengaja masuk melalui luka.
- Hubungan sex
- Penularan secara pasif (bawaan) dapat terjadi karena infeksi pada kehamilan trimester pertama.
CARA MENGHINDARI ToRCH
- Bila mengkonsumsi daging seperti daging ayam, sapi, kambing, kelinci, babi terlebih dahulu dimasak sampai matang dengan suhu 66 derajat celcius, agar ooista yang makan ada di daging tersebut mati.
- Kucing peliharaan di rumah hendaknya diberi daging matang untuk mencegah infeksi yang masuk ke dalam tubuh kucing. Tempat makan/minum kucing harus selalu dicuci/ dibersihkan
- Hindari kontak dengan mamalia liar:tikus, bajing, musang serta reptilia kecil: cicak, kadal, yang kemungkinan dapat sebagai perantara ToRCH
- Penanganan kotoran kucing sebaiknya dilakukan dengan sarung tangan disposable
- Bagi wanita hamil, terutama yang dinyatakan secara serologis sudah negatif, janganpelihara kucing kecuali dengan sarung tangan
- Bila memegang daging, bekerja di tempat yang ada hubungannya dengan daging mentah hindari menyentuh mata, mulut dan hidung dan peralatan dapur setelah selesai harus dicuci.
- Menggunakan sarung tangan bila berkebun, mencuci sayuran, buah sebelum dimakan
- Darah penderita seropositif tidak boleh ditransfusikan pada penderita yang menderita imunosupresif, demikian juga transplantasi organ
- Pemberantasan terhadap lalat dan kecoa sebagai pembawa oosista perlu dilakukam
- Melakukan pemeriksaan hewan peliharaan secara kontinue ke dokter hewan atau poliklinik hewan.
Sumber:
https://ayosehat.kemkes.go.id/7-jenis-tes-dalam-cek-pra-nikah-yang-akan-dijalani-calon-penantin
Gambar: bumame