Mengenal Post Traumatic Stress Disorder (PTSD)
Gambar: Dr Beppe Micallef-Trigona
Ada beberapa jenis gangguan kecemasan yang mengancam kesehatan jiwa, diantaranya:
1. Gangguan Panik
Gejalanya berupa jantung berdebar, berkeringat, nyeri dada, ketakutan, gemetar seperti tersedak atau seperti berasa diujung tandung.
2. Gangguan Kecemasan Sosial atau Fobia Sosial
Rasa takut atau cemas yang luar biasa terhadap situasi sosial atau berinteraksi dengan orang lain, baik sebelum, sesudah maupun selama dalam situasi tersebut.
3. Gangguan Kecemasan Umum
Gemetar dan berkeringat dingin, otot tegang, pusing, mudah marah, sering buang air kecil, sulit tidur, dada berdebar-debar, mudah lelah, nafsu makan menurun, dan susah berkonsentrasi.
4. Post Traumatic Stress Disorder (PTSD)
Flash back, menghindari/isolasi diri, emosi tidak stabil, sulit tidur dan konsentrasi atau keluhan fisik.
5. Obsessive Confulsive Disorder
Ditandai dengan pikiran negatif sehingga membuat gelisah, takut dan khawatir dan diperlukan perilaku yang berulang untuk menghilangkannya.
Kali ini kita akan membahas lebih detail mengenai PTSD.
• Apa itu PTSD?
PTSD adalah gangguan mental yang terjadi akibat paparan langsung atau tidak langsung dari suatu peristiwa traumatis. Gangguan PTSD adalah kondisi yang cenderung membuat penderitanya merasa cemas dan takut saat teringat peristiwa traumatis tersebut.
• Gejala PTSD.
Gejala PTSD diklasifikasikan dalam empat kelompok kategori yaitu reexperiencing (teringat kembali), avoidance (penghindaran), negative alternations (keadaan seseorang memiliki perasaan dan pkiran yang semakin buruk setelah trauma) dan hyperarousal (peningkatan kewaspadaan berlebihan). Adapun gejala umum dari PTSD adalah sebagai berikut: munculnya ingatan kejadian masa lalu yang menakutkan sehingga akan sangat mengganggu penderitanya, sering bermimpi buruk yang berkaitan dengan kejadian traumatis tersebut, cenderung menghindari tempat atau hal-hal yang berkaitan dengan kejadian traumatis, stres dan sering muncul pikiran negatif, sulit untuk tidur, merasa takut untuk bertemu orang lain, sulit berkonsentrasi, mudah terkejut, tidak berhasrat untuk melakukan kegiatan yang biasanya digemari.
• Penyebab PTSD.
PTSD disebabkan oleh adanya stressor ekstrim baik berupa paparan langsung maupun tidak
langsung dari suatu peristiwa traumatis. Faktor risiko yang dapat menimbulkan PTSD antara
lain bencana alam, serangan teroris, peperangan, kecelakaan lalu lintas berat, peristiwa
kekerasan, pelecehan seksual dan pemerkosaan.
Selain itu, ada beberapa faktor yang bisa memicu terjadinya PTSD, yaitu: mengalami peristiwa traumatis, emosi yang cenderung tidak stabil, riwayat keluarga kandung yang memiliki gangguan mental, tidak mendapatkan dukungan dari kerabat dekat, memiliki pekerjaan yang berisiko mengalami peristiwa traumatis, seperti militer, dokter, dan sejenisnya, menggunakan obat-obatan terlarang serta mengonsumsi alkohol secara berlebihan.
• Diagnosis PTSD.
Ada beberapa langkah yang akan dokter lakukan untuk mendiagnosis pasien diduga PTSD. Langkah diagnosis PTSD yang dilakukan oleh dokter di antaranya: pemeriksaan fisik, evaluasi psikologis, menganalisis kondisi pasien berdasarkan teori acuan.
• Pengobatan PTSD.
PTSD biasanya akan ditangani oleh dokter dengan dua pendekatan, yaitu psikoterapi (terapi paparan dan terapai kognitif/CBT) dan penggunaan obat-obatan.
Setelah membaca ulasan di atas, semoga anda menjadi lebih paham mengenai PTSD. Apabila Anda menemukan gejala-gejala serupa pada diri anda atau orang lain, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan profesional.
Sumber:
1. RS Sardjito
2. Siloam Hospitals, pada halaman https://www.siloamhospitals.com/en/informasi-siloam/artikel/post-traumatic-stress-disorder
3. Suprataba, Ariyanti Saleh, Takdir Tahir. Penatalaksanaan Psikologis pada Penderita Post Stress Disorder. Jurnal Ilmu Keperawatan Jiwa. 2021.