Mengenal Alzheimer

14 Aug 2024
infokes

Foto: Klik Dokter

Penulis : Tim Content KlikDokter

Ketika menyebut Alzheimer, banyak dari kita yang membayangkan seorang lanjut usia yang kesulitan mengingat nama-nama atau kejadian masa lalu. Namun, apa jadinya jika penyakit ini muncul jauh sebelum masa pensiun? Alzheimer pada usia produktif memang jarang, tetapi bukan berarti tidak mungkin terjadi.

Pengertian

Penyakit Alzheimer adalah gangguan neurodegeneratif progresif yang paling umum menyebabkan demensia. Penyakit ini mengakibatkan kerusakan pada sel-sel otak yang menyebabkan penurunan kemampuan kognitif, seperti ingatan, berpikir, dan berperilaku.

Penyebab

Penyebab pasti Alzheimer belum sepenuhnya diketahui, namun beberapa faktor diduga berkontribusi, antara lain:

- Genetika: Adanya mutasi pada gen tertentu dapat meningkatkan risiko.

- Usia: Meski fokus kita pada usia produktif, namun risiko meningkat seiring bertambahnya usia.

- Lingkungan: Faktor lingkungan dan gaya hidup, seperti diet dan aktivitas fisik.

- Kondisi kesehatan: Seperti diabetes, hipertensi, atau penyakit jantung.

- Trauma kepala: Cedera otak bisa meningkatkan risiko.

Gejala

Gejala awal Alzheimer pada usia produktif mungkin sedikit berbeda dengan lansia. Beberapa di antaranya meliputi:

- Kesulitan mengingat informasi baru.

- Kesulitan dalam perencanaan atau menyelesaikan tugas.

- Kehilangan jalur pemikiran saat berbicara.

- Kesulitan dalam navigasi atau pemahaman ruang.

- Penarikan diri dari aktivitas sosial.

- Perubahan mood atau kepribadian.

Diagnosis

- Diagnosis melibatkan serangkaian tes, di antaranya:

- Pemeriksaan Fisik: Menilai keseluruhan kesehatan.

- Tes Neuropsikologis: Menilai memori dan kemampuan berpikir.

- Pemindaian Otak: Seperti MRI atau CT scan untuk melihat struktur otak.

- Tes Darah: Mencari tanda-tanda genetik atau kondisi medis lain yang mungkin menyebabkan demensia.

Pengobatan

Meskipun tidak ada obat untuk Alzheimer, beberapa pengobatan dapat membantu mengelola gejala:

- Obat-obatan: Seperti donepezil atau memantine yang dapat membantu mengelola gejala kognitif.

- Terapi perilaku: Untuk mengatasi perubahan perilaku.

- Intervensi non-farmakologis: Seperti terapi musik, seni, atau terapi hewan.

Pencegahan

Beberapa langkah pencegahan meliputi:

- Aktivitas fisik: Rutin berolahraga.

- Diet seimbang: Diet tinggi buah, sayur, dan protein rendah lemak.

- Stimulasi mental: Melalui belajar, membaca, atau teka-teki.

- Kontrol faktor risiko kesehatan: Seperti tekanan darah dan diabetes.

Komplikasi

Seiring perkembangan penyakit:

- Kerusakan memori semakin parah.

- Kesulitan dalam komunikasi.

- Kesulitan dalam mobilitas.

- Penurunan berat badan.

- Infeksi, seperti pneumonia.

Referensi:

Alzheimer's Association (AS)

Alzheimer's Disease International

World Health Organization (WHO)

Alzheimer Indonesia (ALZI)

Penyakit Alzheimer pada usia produktif adalah realitas yang mengharukan dan menantang. Meskipun jarang, penting untuk mengetahui gejalanya agar mendapat intervensi dini. Pengertian, dukungan, dan pendekatan terpadu adalah kunci dalam menghadapi tantangan ini. Sementara penelitian terus berlanjut, upaya pencegahan dan manajemen gejala adalah prioritas utama bagi mereka yang terkena dampak.

Artikel tentang penyakit dan gejala tentang alzheimer pernah dibahas di KlikDokter.

Sumber:

AyoSehat Kemkes!

Bagikan