Memperingati Hari TBC Sedunia, 24 Maret 2025
Sejarah
Dilansir dari situs tbIndonesia.or.id, pada tanggal 24 Maret 1882, Dr. Robert Koch, seorang dokter dan ilmuwan Jerman, mengumumkan penemuan bakteri penyebab tuberkulosis (TBC). Sejak saat itu, tanggal 24 Maret diperingati sebagai Hari TBC Sedunia (HTBS) yang menjadi simbol komitmen global untuk mengatasi penyakit yang masih menjadi momok mematikan ini.
Peringatan HTBS Tahun 2025
Tema peringatan HTBS tahun 2025 pada tingkat global adalah Yes! We Can End TB: Commit, Invest, Deliver. Merujuk pada tema global tersebut, selanjutnya Kementerian Kesehatan menentukan tema nasional peringatan HTBS tahun 2025 yaitu GIATKAN: Gerakan Indonesia Akhiri Tuberkulosis dengan Komitmen dan Aksi Nyata. Adapun sub-tema untuk peringatan HTBS tahun 2025, yaitu:
- Gerakan Indonesia Akhiri TBC dengan Komitmen Bersama,
- Gerakan Indonesia Akhiri TBC dengan Investasi Berkelanjutan,dan
- Gerakan Indonesia Akhiri TBC dengan Aksi Nyata.
Hari TBC Sedunia tahun 2025 merupakan momentum penting untuk mengedukasi masyarakat mengenai gejala, cara penularan, serta langkah pencegahan yang efektif. Momen ini juga menjadi ajakan bagi semua pihak untuk berpartisipasi aktif dalam program penanggulangan TBC demi mencapai target eliminasi TBC pada tahun 2030. Dengan penyebarluasan informasi yang tepat dan kampanye kesehatan yang intensif, diharapkan angka kematian dan beban penyakit TBC dapat ditekan secara signifikan, sehingga menciptakan masa depan yang lebih sehat bagi seluruh rakyat Indonesia. Untuk itu mari mengenal penyakit TBC, seperti yang dilansir dari situs Ayo Sehat Kemenkes.
Apa yang dimaksud Tuberkulosis?
Tuberkulosis, sering disingkat TB atau TBC, adalah penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis. Penyakit ini dapat menyerang siapa saja dan organ tubuh yang diserang biasanya adalah paru-paru, tulang belakang, kulit, otak, kelenjar getah bening, dan jantung.
Bagaimana penularan TB?
Penularan atau infeksi terjadi saat kuman TB yang berada dan bertebaran di udara terhirup oleh orang lain. Saat penderita TB batuk atau bersin tanpa menutup mulut, bakteri akan tersebar ke udara dalam bentuk percikan dahak atau droplet. Sekali batuk dapat mengeluarkan 3000 percikan dahak yang mengandung sampai 3500 kuman M. tuberculosis.Sedangkan sekali bersin mengeluarkan 4500 - 1 juta kuman M. tuberculosis. Bakteri masuk ke saluran pernapasan menuju paru-paru dan dapat menyebar ke bagian tubuh lainnya. Reaksi daya tahan tubuh akan terjadi 6-14 minggu setelah infeksi. Lesi umumnya sembuh total namun kuman dapat tetap hidup dalam lesi tersebut dalam keadaan dormant dan suatu saat dapat aktif kembali tergantung pada daya tahan tubuh.
Gejala TB
Gejala utamanya adalah batuk terus-menerus (berdahak maupun tidak berdahak). Gejala lainnya adalah demam dan meriang dalam jangka waktu yang panjang; sesak nafas dan nyeri dada; berat badan menurun; ketika batuk terkadang dahak bercampur darah; nafsu makan menurun; dan, berkeringat di malam hari meski tanpa melakukan kegiatan.
Gaya Hidup Sehat dan Pencegahan TB
- Makan makanan yang bergizi untuk meningkatkan daya tahan tubuh
- Menjaga sirkulasi udara yang baik dengan cara membuka pintu dan jendela tiap pagi supaya rumah mendapatkan cukup sinar matahari dan udara segar
- Menjemur alas tidur agar tidak lembab
- Mendapatkan suntik vaksin BCG bagi anak usia di bawah 5 tahun untuk menghindari TB berat (meningitis dan milier)
- Olahraga rutin minimal 2x seminggu
- Tidak merokok
- Tidak membuang dahak atau meludah di sembarang tempat
- Terapkan etika batuk saat batuk atau bersin.
Pengobatan TB
Pengobatan berlangsung selama 6-8 bulan yang terbagi dalam 2 tahap. Pada tahap awal (intensif), obat diminum setiap hari selama 2 atau 3 bulan. Kemudian pada tahap akhir, obat diminum 3 kali seminggu selama 4 atau 5 bulan.
Mari manfaatkan peringatan HTBS 2025 sebagai ajang untuk memperkuat komitmen bersama, memberikan investasi berkelanjutan, meningkatkan inovasi di bidang kesehatan, dan mewujudkan eliminasi TBC dengan aksi nyata.
Sumber:
TOSS TBC. Selengkapnya pada https://www.tbindonesia.or.id/semarakan-hari-tbc-sedunia-2025-melalui-gerakan-indonesia-akhiri-tuberkulosis-dengan-komitmen-dan-aksi-nyata-giatkan/
AyoSehat Kemenkes. Selengkapnya pada https://ayosehat.kemkes.go.id/agenda-kegiatan/hari-tuberkulosis-sedunia-2025