Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat

Memperingati Hari Sadar Bising Sedunia, 24 April 2024

Gambar: RSUD Kab. Klungkung

Tahukah kamu setiap tanggal 24 April di peringati sebagai Hari Sadar Bising Sedunia? Peringatan ini diadakan dengan harapan bisa mengurangi jumlah penderita yang mengalami gangguan pendengaran.

 

Dampak Terhadap Pendengaran

Kebisingan adalah salah satu penyebab utama gangguan pendengaran di antara 466 juta orang di seluruh dunia yang hidup dengan gangguan pendengaran sedang hingga berat. Meskipun paparan kebisingan dapat merusak pendengaran orang-orang dari segala usia, penelitian menunjukkan bahwa generasi muda semakin berisiko terkena penyakit ini akibat aktivitas rekreasi yang melibatkan musik. Faktanya, WHO memperkirakan 1,1 miliar anak muda (usia 12-35 tahun) berisiko mengalami gangguan pendengaran akibat paparan kebisingan saat rekreasi.

Salah satu tujuan utama Hari Kesadaran Kebisingan Internasional adalah untuk memberi tahu masyarakat bahwa meskipun gangguan pendengaran akibat kebisingan bersifat permanen, gangguan ini dapat dicegah dengan mengambil langkah sederhana untuk menghindari paparan kebisingan dan melindungi pendengaran Anda.

 

Seberapa Keras Suara Dikategorikan Terlalu Keras?

Mayoritas suara yang kita dengar setiap hari berada pada tingkat pendengaran yang aman. Namun suara-suara tertentu di lingkungan kita dapat melebihi tingkat aman dan menyebabkan kerusakan pada telinga kita. Bayangkan kebisingan yang terkait dengan peralatan dapur tertentu, perkakas listrik, atau konser musik rock. Bahkan mendengarkan musik dengan earbud atau headphone dapat merusak struktur telinga bagian dalam jika volumenya terlalu tinggi.

Satuan yang digunakan untuk mengukur intensitas suara lingkungan adalah desibel (dBA). Nol desibel kira-kira merupakan suara paling lembut yang dapat didengar oleh telinga manusia sehat. Para ahli sepakat bahwa paparan kebisingan di atas 85 dB secara terus-menerus, seiring waktu, pada akhirnya akan membahayakan pendengaran. Secara umum, semakin keras suaranya, semakin sedikit waktu yang dibutuhkan sebelum pendengaran terpengaruh.

Ada ratusan, bahkan ribuan, proyek penelitian yang mendokumentasikan kerusakan yang disebabkan oleh kebisingan berlebihan pada sel-sel rambut (atau saraf) halus di telinga bagian dalam. Dentuman tekanan suara yang berulang-ulang terhadap serabut saraf pada awalnya dapat menyebabkan kerusakan sementara, dan akhirnya kerusakan permanen. Kerusakan sel-sel ini menyebabkan gangguan pendengaran permanen.

 

Kebisingan Juga Meningkatkan Risiko Tinnitus

Paparan suara keras juga dapat menyebabkan tinitus – telinga atau kepala berdenging, berdengung, atau menderu. Ini adalah persepsi pendengaran ilusi ketika tidak ada suara eksternal. Tinnitus dapat mereda seiring berjalannya waktu, namun terkadang dapat berlanjut sebagai gejala yang hilang timbul atau terus-menerus sepanjang hidup seseorang.

Kebisingan adalah salah satu penyebab utama tinnitus. Konser, pernikahan, dan MRI adalah beberapa situasi umum yang dapat memicu gejala tinitus. Kadang-kadang kondisi ini disebabkan oleh satu peristiwa yang sangat keras, sementara di lain waktu disebabkan oleh serangkaian paparan. Siapa pun yang mengalami gejala tinnitus yang melemahkan dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan menyeluruh oleh dokter THT dan mendiskusikan kemungkinan pilihan pengobatan.

 

Tanda Peringatan Kehilangan Pendengaran Yang Diinduksi Kebisingan

Gangguan pendengaran akibat kebisingan bersifat kumulatif sepanjang masa hidup. Seringkali, ketika seseorang menyadari adanya gangguan pendengaran, semuanya sudah terlambat. Namun ada tanda-tanda peringatan dini tertentu yang menunjukkan bahwa mungkin ada masalah.

Jika setelah mengalami kebisingan, Anda merasakan telinga berdenging atau berdengung (tinnitus) segera setelah terpapar kebisingan, dan/atau suara sedikit teredam, sehingga sulit untuk memahami orang, maka telinga Anda memberi Anda tanda peringatan. Setiap kali Anda mengalami masalah pendengaran seperti ini, Anda dianjurkan untuk menemui audiolog berlisensi yang dapat menilai pendengaran Anda, mengatasi masalah apa pun, dan membantu Anda melindungi pendengaran Anda.

 

Kabar Baik   

Masalah yang diabaikan banyak orang adalah bahwa gangguan pendengaran akibat paparan kebisingan sebenarnya dapat dicegah. Jika Anda menggunakan pelindung pendengaran yang memadai atau menghindari lingkungan yang terlalu bising, Anda tidak akan mengalami gangguan pendengaran akibat kebisingan.

 

3 Langkah Menuju Pendengaran Sehat 

  1. Batasi paparan kebisingan. Paparan suara sehari-hari dapat menyebabkan gangguan pendengaran permanen jika volumenya terlalu tinggi. Terserah Anda untuk melindungi pendengaran Anda, jadi kecilkan volume suara, kenakan pelindung pendengaran, dan didik anak Anda tentang kebisingan.
  2. Periksa pendengaran Anda. Jadikan pemeriksaan pendengaran tahunan sebagai bagian dari program kesehatan dan kebugaran Anda secara keseluruhan. Cukup lima menit dengan audiolog berlisensi.
  3. Tindak lanjuti dengan evaluasi lengkap, jika direkomendasikan. Dapatkan penilaian pendengaran yang komprehensif dan pastikan untuk mengikuti rekomendasi audiolog Anda. Pendengaran, kesehatan, dan kualitas hidup Anda bergantung padanya!

 

Pelindung Pendengaran

Jika Anda berencana berada di lingkungan yang bising, ingatlah untuk membawa pelindung pendengaran untuk menghindari kerusakan yang tidak perlu pada pendengaran Anda. Penyumbat telinga dari apotik biasanya dapat menyelesaikan pekerjaan dengan harga yang terjangkau. Namun untuk menambah kenyamanan dan kinerja, pertimbangkan opsi yang lebih personal ini:

 

Gangguan pendengaran akibat kebisingan, meskipun bersifat permanen, dapat dicegah. Saat Anda berada dalam situasi bising, jauhkan diri Anda dari sumber kebisingan atau gunakan pelindung pendengaran. Dan selalu ingat... Jika kedengarannya terlalu keras, mungkin memang demikian.

Semoga Anda semua memiliki pendengaran yang sehat seumur hidup!

 

Sumber: https://noiseawareness.org

April 24, 2024

Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat

Website Resmi Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat

Jalan D.A. Hadi No. 7 Pontianak
sekretariatdinkeskalbar@gmail.com