Efek Kabut Asap yang Berbahaya bagi Kesehatan

26 Jul 2024
infokes

Gambar: Alodokter

Kebakaran hutan merupakan salah satu permasalahan lingkungan yang memiliki dampak besar terhadap kehidupan masyarakat. Efek kabut asap yang dihasilkan dari kebakaran hutan saat musim kemarau sangatlah berbahaya bagi kesehatan.

Asap yang ditimbulkan oleh kebakaran hutan berdampak langsung pada kesehatan, khususnya gangguan   saluran   pernapasan. Asap mengandung sejumlah gas dan partikel kimia yang mengganggu pernapasan seperti seperti sulfur dioksida (SO2), karbon monoksida (CO), formaldehid, akrelein, benzen, nitrogen oksida (NOx) dan ozon permukaan (O3). Particulate Matter (PM) yang sangat halus merupakan partikel yang paling mengkhawatirkan karena dapat terhirup masuk ke saluran pernafasan dan dapat menembus hingga   ke   paru-paru.   Partikel tersebut memicu dampak buruk yang nyata terutama pada kondisi khusus, seperti pada manula, bayi dan pengidap penyakit paru. Departemen Kesehatan Republik Indonesia melaporkan beberapa gangguan kesehatan yang disebabkan karena bencana kabut asap antara Infeksi Saluran Penafasan Atas (ISPA), penyakit kulit, penyakit mata, asma dan penumonia.

Infeksi Saluran Penafasan Atas (ISPA)

Istilah medis ini digunakan untuk menggambarkan berbagai jenis infeksi yang mempengaruhi saluran pernapasan bagian atas dan bawah, termasuk hidung, tenggorokan, sinus, bronkus, dan paru-paru.

Kenali Gejala ISPA

Penting bagi masyarakat untuk mengenali gejala, mengambil tindakan pencegahan, seperti menggunakan masker saat polusi tinggi, menjaga kebersihan tangan, dan menjauhi orang yang sakit, untuk melindungi diri mereka sendiri dan mengurangi risiko ISPA. Berikut beberapa gejala-gejala ISPA yang perlu kita ketahui:

1. Batuk

Batuk adalah gejala utama ISPA. Ini bisa menjadi batuk kering atau batuk berdahak. Batuk dapat menjadi gejala yang cukup mengganggu dan menguras energi.

2. Hidung Tersumbat

Hidung tersumbat adalah ketika saluran hidung Anda menjadi penuh dengan lendir atau pembengkakan, membuat Anda sulit bernapas melalui hidung.

3. Sakit Tenggorokan

Rasa sakit atau terbakar di tenggorokan adalah gejala umum ISPA. Ini seringkali membuat menelan makanan atau minuman menjadi sulit.

4. Demam

Demam adalah respon alami tubuh terhadap infeksi. Jika suhu tubuh Anda naik di atas normal, ini bisa menjadi tanda bahwa Anda memiliki ISPA.

5. Sesak Nafas atau Sulit Bernapas

Sesak nafas atau kesulitan bernapas adalah gejala serius yang harus segera diatasi. Ini bisa menjadi tanda bahwa infeksi telah mencapai paru-paru Anda.

6. Sakit Kepala

Sakit kepala dapat menyertai ISPA dan membuat Anda merasa tidak nyaman. Ini bisa disebabkan oleh demam atau ketegangan otot.

7. Nyeri Otot dan Sendi

Nyeri otot dan sendi adalah gejala umum ISPA. Ini bisa membuat tubuh terasa tidak nyaman.

8. Lemas atau Lelah

ISPA seringkali membuat Anda merasa lemas atau lelah. Tubuh Anda berjuang melawan infeksi, sehingga energi Anda berkurang.

9. Suara Serak atau Hilangnya Suara

Jika Anda mengalami perubahan suara yang signifikan, seperti suara serak atau suara yang hilang sama sekali, ini bisa menjadi tanda bahwa ISPA mempengaruhi saluran pernapasan atas Anda.

10. Pilek atau Nyeri Sinus

Pilek atau hidung berair adalah gejala umum ISPA, terutama jika infeksi menyerang sinus.

11. Mual, Muntah, atau Diare

Beberapa orang dengan ISPA mungkin mengalami masalah pencernaan seperti mual, muntah, atau diare. Ini bisa disebabkan oleh peradangan tubuh.

12. Nafsu Makan Menurun

Infeksi seringkali mengurangi nafsu makan Anda. Ini normal karena tubuh Anda berfokus pada melawan infeksi.

Jika Anda mengalami satu atau lebih gejala di atas, sangat penting untuk berkonsultasi dengan tenaga kesehatan terdekat. Mereka akan dapat memberikan evaluasi medis lebih lanjut dan memberikan perawatan yang sesuai.

Iritasi dan peradangan kulit

Tak hanya gangguan pada organ dalam, efek kabut asap juga dapat menimbulkan iritasi dan peradangan pada jaringan kulit. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa kabut asap dapat meningkatkan risiko terjadinya penuaan dini, jerawat, kanker kulit, serta memperburuk gejala eksim dan psoriasis.

Iritasi mata

Efek kabut asap juga dapat menyebabkan iritasi mata. Hal ini karena adanya debu dan zat iritatif yang terkandung di dalam kabut asap. Oleh karena itu, sediakan obat tetes mata dan jangan lupa gunakan kacamata saat beraktivitas di luar rumah, terutama saat berada di lingkungan dengan banyak kabut asap.

Asma

Selain itu, efek kabut asap juga dapat memperburuk kondisi penderita asma dan penyakit paru obstruktif kronis (PPOK). Hal ini karena zat yang terkandung dalam kabut asap bersifat iritatif dan bisa membuat paru-paru meradang.

Perlu dicatat bahwa efek buruk kabut asap dapat berbeda-beda pada setiap individu. Bayi, anak-anak, dan lansia adalah kelompok paling rentan terhadap efek kabut asap.

Oleh karena itu, batasi aktivitas di luar ruangan ketika musim kabut asap datang. Jika harus beraktivitas di ruang terbuka, usahakan untuk tidak berlama-lama serta pakailah masker yang menutupi mulut dan hidung.

Apabila Anda mengalami keluhan, seperti sesak napas atau batuk-batuk akibat paparan kabut asap, segera konsultasikan ke dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.

Sumber:

1. Ayosehatkemkes. https://ayosehat.kemkes.go.id/mengenali-gejala-ispa-dan-tindakan-yang-perlu-dilakukan

2. Alodokter. Seperti telah tayang dengan judul Efek Kabut Asap yang Berbahaya Bagi Kesehatan. https://www.alodokter.com/ganasnya-efek-polusi-udara-akibat-kabut-asap

3. Citra Maharani, An Aldia Asrial, Bernhard Arianto Purba, Miftahurrahmah. Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Jambi. Online Jurnal.

Bagikan