Cuci Tangan Pakai Sabun Dengan Air Mengalir
Langkah untuk mewujudkan Indonesia bersih, sehat, dan berkualitas, dapat dimulai dari hal-hal sederhana di lingkungan rumah tangga seperti menjaga kebersihan dan kesehatan, peduli akan kondisi lingkungan sekitar termasuk membiasakan cuci tangan pakai sabun sejak usia dini.
Cuci Tangan Pakai Sabun merupakan hal yang amat penting, tidak hanya untuk menghindarkan diri dari virus COVID-19 yang hingga hari ini masih menjadi masalah, tetapi juga untuk mengurangi risiko wabah berikutnya di masa depan. Disamping itu menjadi hal penting untuk menghentikan kematian yang sesungguhnya dapat dicegah, yang disebabkan oleh infeksi saluran pernapasan dan diare yang bertanggung jawab atas 25% kematian anak setiap tahun di Indonesia.
Cuci tangan pakai sabun dengan air mengalir
Kapan kita perlu melakukan cuci tangan pakai sabun dengan air mengalir:
- setiap kali tangan kita kotor setelah mengetik, memegang uang, binatang dan berkebun
- setelah menceboki bayi atau anak
- setelah buang air besar (BAB)
- sebelum menyusui bayi
- sebelum makan dan menyuapi anak
- sebelum memegang makanan dan setelah makan
Bagaimana jika tidak ada air mengalir ataupun sabun?
Jika sulit mendapatkan air mengalir, maka dapat menggunakan gayung untuk dituangkan ke tangan saat sebelum dan sesudah dicuci dengan sabun. Yang penting adalah air dibuat mengalir, tidak harus air dari keran atau pancuran.
Bisa juga setiap keluarga membuat lubang di bagian bawah ember sebagai alternatif cara untuk mengalirkan air. Lubang bisa disumbat jika memang sudah selesai mencuci tangan, sehingga air tidak terbuang percuma. Ember berlubang ini juga sangat bermanfaat apabila sedang musim kemarau dan air sulit untuk didapat.
Cuci tangan dengan wadah yang berisi air (seperti kobokan) adalah cara cuci tangan yang tidak benar. Air tersebut tidak bisa membantu mengalirkan kuman penyakit yang ada di tangan.
Hal yang boleh dan tidak boleh saat mencuci tangan
Berikut hal yang bolah dan tidak boleh dilakukan saat mencuci tangan:
Apakah saya akan dianggap aneh apabila sering mencuci tangan setiap hari?
Tidak ada yang aneh dengan mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, mau sesering apapun.
Kebiasaan ini harus menjadi bagian penting dari kehidupan sehari-hari masyarakat. Masyarakat yang sehat adalah masyarakat yang melakukan perilaku hidup bersih dan sehat.
Bagaimana cara membantu anak mencuci tangannya?
Orang tua bisa membantu anak ibu cuci tangan dengan membuatnya mudah bagi mereka, misalnya, meletakkan bangku pendek agar mereka bisa mencapai air dan sabun sendiri.
Orang tua juga bisa membuat cuci tangan jadi menyenangkan bagi mereka dengan menyanyikan lagu favorit mereka sembari membantu mereka menggosok tangan mereka.
Kapan kebiasaan mencuci tangan pakai sabun dan air mengalir ini bisa mulai diajarkan pada anak?
Pada usia 9 bulan ketika anak sudah mulai makan dengan duduk di kursinya sendiri (dengan pendampingan ibu atau pengasuh).
Apakah tidak boros jika setiap kali mencuci tangan harus memakai sabun?
Jangan khawatir soal boros. Kalau sampai anak atau anggota keluarga di rumah terkena diare terus menerus, biaya pengobatan yang dikeluarkan lebih besar dibandingkan pengeluaran untuk membeli sabun.
Lakukan cuci tangan pakai sabun dengan jumlah sabun sewajarnya, yaitu pada saat-saat penting dalam kegiatan sehari-hari.
Apakah jika memiliki kuku yang panjang, berarti harus mencuci tangan lebih lama?
Ya, karena dalam kuku yang panjang banyak terdapat kotoran yang dapat menyebabkan penyakit sehingga harus dibersihkan sampai dalam, dan dilakukan secara rutin.
Sumber:
Buku Bacaan Kader Posyandu. "Cuci Tangan Pakai Sabun". Kementerian Kesehatan