Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat

Bersama Lawan Hepatitis, Sekarang (Peringatan Hari Hepatitis Sedunia 28 Juli)

26 Jul 2024
infokes

Setiap tahunnya, pada tanggal 28 Juli, dunia memperingati Hari Hepatitis Sedunia untuk meningkatkan kesadaran mengenai penyakit hepatitis, serta mendorong tindakan pencegahan dan pengobatan. Kegiatan ini menyatukan upaya dari pemerintah, lembaga kesehatan, organisasi non-pemerintah, tenaga medis, dan masyarakat umum untuk melawan penyakit ini yang menjadi ancaman kesehatan global. Adapun Hari Hepatitis Sedunia Tahun 2024 mengambil tema “Bersama Lawan Hepatitis, Sekarang”.

Secara global, diperkirakan 354 juta orang hidup dengan hepatitis B dan C kronis dan hampir 1,1 juta orang meninggal setiap tahunnya akibat komplikasi terkait hepatitis seperti sirosis hati dan kanker. Ratusan juta penderita hepatitis masih belum menyadari status penyakitnya, itulah sebabnya selama beberapa dekade penyakit ini disebut sebagai ‘pembunuh diam-diam’. Vaksin yang aman dan efektif dapat mencegah hepatitis B dan obat antivirus dapat menangani hepatitis B kronis dan menyembuhkan sebagian besar kasus hepatitis C. 

Apa itu Hepatitis?

Hepatitis adalah peradangan atau infeksi pada sel-sel hati. Penyebab hepatitis yang paling sering adalah virus yang dapat menyebabkan pembengkakan dan pelunakan hati.

Hepatitis A adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus Hepatitis A (HAV) yang bertransmisi HAV melalui fecal-oral, yakni virus masuk ke dalam tubuh ketika seseorang mengonsumsi makanan atau minuman yang terkontaminasi tinja mengandung HAV. Hepatitis A tergolong penyakit menular yang ringan, sehingga dapat sembuh spontan atau sempurna tanpa gejala sisa, serta tidak menyebabkan infeksi kronis. Penderita sebagian besar cenderung mengalami penyembuhan sendiri (self limiting disease) dengan kematian yang sangat sedikit yaitu sekitar 0,10-0,30%. Hepatitis A sering menyebabkan kejadian luar biasa dalam periode waktu satu hingga dua bulan dengan kecenderungan berulang secara siklik. Penyakit Hepatitis A sering muncul dalam bentuk KLB seperti yang terjadi di beberapa tempat di Indonesia.

Penyakit hepatitis kronis dengan berbagai etiologi terutama akibat infeksi hepatitis B Virus (HBV) dan hepatitis C Virus (HCV) menjadi penyebab utama meningkatnya angka kesakitan dan angka kematian diseluruh dunia. Penyakit hepatitis kronis merupakan suatu penyakit nekroinflamasi hati yang berlanjut dan tanpa perbaikan paling sedikit selama 6 bulan, yang melibatkan proses destruksi yang progresif dan regenerasi dari parenkim hati yang pada akhirnya akan menuju fibrosis, sirosis hingga karsinoma hepatoseluler (KHS), dimana keduanya dapat menyebabkan kematian akibat gagal hati.

           

Perlindungan Khusus

Perlindungan khusus adalah upaya yang dilakukan agar masyarakat dapat terlindungi dari penularan hepatitis.

Pemberian imunisasi

Pemberian imunisasi adalah suatu upaya yang dilakukan untuk mencegah terjadinya penularan Hepatitis. Saat ini, vaksin yang tersedia baru untuk Hepatitis B saja dan merupakan imunisasi rutin yang diberikan sejak baru lahir.

Imunisasi Hepatitis B diberikan pada semua bayi baru lahir, tanpa melihat status Hepatitis B ibunya, sesegera mungkin pada bayi usia dalam waktu 24 jam sesudah kelahiran (HB0) yang diawali dengan dengan pemberian vitamin K1. Selanjutnya, dilakukan pemberian tiga dosis imunisasi (HB1, HB2, HB3), sesuai jadwal program imunisasi nasional. Pada saat bayi mencapai usia 12 bulan, diharapkan seluruh dosis imunisasi Hepatitis B sudah selesai diberikan. Apabila bayi lahir dari ibu dengan HbsAg positif, maka imunisasi Hepatitis B ditambah dengan pemberian immunoglobulin (HBIg) yang diberikan dalam 24 jam sesudah lahir.

Pemberian imunisasi Hepatitis B pada kelompok populasi berisiko tinggi dan kelompok populasi rentan (petugas kesehatan, mahasiswa kesehatan, keluarga atau orang yang yang tinggal serumah dengan orang dengan Hepatitis B) diberikan dalam bentuk imunisasi dewasa. Imunisasi dewasa memerlukan pemeriksaan HBsAg dan anti-HBs sebelum imunisasi diberikan.

Pegobatan Kasus

Pengobatan kasus Hepatitis B dan Hepatitis C, baik yang akut maupun kronik, merujuk pada Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran (PNPK)

Untuk mengetahui informasi secara lengkap silahkan klik disini. (Rencana Aksi Nasional Pengendalian Hepatitis 2020-2024)

Sumber:

1. WHO

2. Yuyun Priwahyuni, Christine Vita Gloria, Agus Alamsyah, Ikhtiyaruddin, Nia Septia Lisa, Ferda Melenina. Jurnal Pengabdian Untuk Mu Negeri. Kenali Gejala Dan Perilaku Beresiko Hepatitis di Puskesmas Simpang Tiga Pekanbaru. 2020

3. Kementerian Kesehatan RI. Rencana Aksi Nasional. Pengendalian Hepatitis 2020-2024.

Bagikan