Aktivitas Fisik Untuk Jaga Kesehatan Jantung

27 May 2024
infokes

Foto: Pusat Jantung Nasional Harapan Kita

Aktivitas fisik merupakan gerakan tubuh yang menggunakan otot dan memerlukan energi lebih dari saat istirahat. Contoh aktivitas fisik antara lain berjalan, berlari, menari, berenang, dan yoga. Aktivitas fisik direkomendasikan sejak usia 3 tahun dan seterusnya. Jenis-jenis aktivitas fisik misalnya aerobik, latihan kekuatan otot, latihan kekuatan tulang, aktivitas yang melatih keseimbangan dan fleksibilitas. Latihan fisik (exercise) merupakan aktivitas fisik yang terprogram dan terstruktur misalnya angkat beban, mengikuti kelas aerobik, bermain dalam tim olahraga. Aktivitas fisik memiliki banyak manfaat untuk tubuh, termasuk untuk kesehatan jantung.

Gaya hidup yang baik untuk menjaga kesehatan jantung meliputi pola makan dengan gizi seimbang, mencapai berat badan ideal, mengelola stress psikologis, tidak merokok, dan berolahraga secara teratur. Aktivitas fisik merupakan salah satu cara terbaik untuk menjaga kesehatan jantung dan pembuluh darah. Terdapat 3 tipe aktivitas fisik yaitu aerobik, latihan kekuatan otot, dan latihan kekuatan tulang. Latihan keseimbang dan fleksibilitas juga bermanfaat. Aerobik merupakaan aktivitas fisik yang paling bermanfaat untuk kesehatan jantung dan paru. Aerobik melibatkan otot-otot besar di tubuh misalnya di lengan dan kaki. Aktivitas aerobik juga disebut endurance activity. Aktivitas aerobik menyebabkan jantung berdetak lebih cepat daripada saat isitrahat, selain itu pernapasan juga meningkat. Jika dilakukan secara rutin, aktivitas aerobik dapat membuat jantung dan paru menjadi lebih kuat dan bekerja dengan lebih baik.

Berdasarkan intensitasnya, aerobik dibagi menjadi intensitas ringan, sedang dan berat. Aerobik intensitas sedang dan berat lebih baik untuk kesehatan jantung dibandingkan aktivitas dengan intensitas ringan. Contoh aktivitas aerobik antara lain berjalan, jogging, berenang, bersepeda. Latihan penguatan otot dapat meningkatakan kekuatan dan ketahanan otot, misalnya dengan melakukan push-up dan sit-up, angkat beban, menaiki tangga. Latihan keseimbangan merupakan aktivitas yang dapat meningkatkan kemampuan untuk menahan gaya yang dapat menyebabkan jatuh. Latihan fleksibilitas dapat dilakukan melalui peregangan dan meningkatakan kemampuan untuk mengerakkan seluruh persendian tubuh.

Jika aktivitas fisik dilakukan secara teratur, aerobik dengan  intensitas sedang dan berat dapat menurunkan risiko penyakit jantung koroner. Penyakit jantung koronder terjadi ketika terdapat penumpukan plak di arteri koronder yang memberikan suplai darah ke jantung. Plak tersebut dapat ruptur dan menyumbat pembuluh darah hingga terjadi serangan jantung. Aktivitas fiisk dapat menurunkan tekanan darah, kadar kolesterol, risiko overweight dan obesitas, membantu tubuh mengontrol gula darah dan kadar insulin sehingga mengurangi risiko penyakit jantung koroner. Berdasarkan studi, gaya hidup tidak aktif (sedentary lifestyle) lebih berisiko mengalami penyakit jantung dibandingkan orang yang melakukan aktivitas fisik.

Bagi orang-orang yang memiliki penyakit jantung koroner, aktivitas aerobik secara teratur membantu jantung agar bekerja lebih baik. Aerobik juga dapat mengurangi risiko serangan jantung berulang bagi orang yang pernah mengalami serangan jantung. Namun, aktivitas aerobik intensitas berat dapat berbahaya bagi orang yang memiliki penyakit jantung. Oleh sebab itu, orang dengan penyakit jantung perlu berkonsultasi dengan dokter sebelum memulai aktivitas fisik. Untuk memperoleh manfaat kesehatan yang maksimal, aktivitas fisik yang direkomendasikan minimal selama 150 menit aerobik intensitas sedang atau 75 menit aerobik intensitas  berat setiap minggu. Dapat juga dilakukan kombinasi aerobik intensitas sedang dan berat. Semakin banyak aktivitas fisik, maka akan memperoleh manfaat kesehatan yang semakin besar.

 

Sumber 

1. dr. Angela Bonita, 2023, Direktorat Pelayanan Kesehatan Kemenkes RI, Pentingnya Aktivitas Fisik Untuk Kesehatan Jantung

2. Anonim, 2019, Direktorat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Tidak Menular, Kemenkes RI, Manfaat Berjalan Kaki Bagi Tubuh

Bagikan