Pontianak, Dinkes Prov. Kalbar
Untuk mewujudkan penyediaan data dan informasi kesehatan yang berkualitas , Dinas Kesehatan provinsi Kalimantan Barat telah menyelenggarakan Pertemuan pengelolan data kesehatan yang bertujuan untuk melakukan Pada kesempatan yang sama, dalam pembukaan pertemuan pengelolaan data kesehatan tingkat provinsi Kalimantan Barat yang digelar selama 3 (tiga ) hari ( 25 – 27 Maret 2019 di Hotel Mercure Pontianak.
Dalam sambutan pembukaan pertemuan tersebut, plt Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat yang dalam hal ini di wakili oleh Kepala Bidang Sumber Daya Kesehatan ( Pertus Budi Rahardjo, App.M.Kes ) mengingatkan bahwa tahun 2019 adalah dimulainya “ Tahun Data “ maka sudah saatnya semua jajaran kesehatan memperbaiki kualitas data rutin dan kinerja manajemen pengelolaan data , sehingga semua pihak dan pemangku kebijakan serta dunia usaha dapat memanfaatkan data kesehatan untuk menentukan kebijakan dan strategi investasi dalam pengembangan perekonomian khususnya di Provinsi Kalimantan Barat .
Beliau berharap, kedepan peran pengelola Sistim Informasi Kesehatan ( SIK ) Dinas Kesehatan Provinsi , Kab/Kota dan puskesmas harus lebih profesional , responsif dan inovativ dalam penyediaan data dan informasi kesehatan yang dikemas secara elektronik serta dapat di informasikan melalui media sosial resmi sebgai bentuk pertanggung jawaban transparansi informasi publik.
Selanjutnya , Petrus Budi Raharjo , APP.M.Kes sebagai kepala bidang SDK menambahkan bahwa data kesehatan harus terintegrasi untuk menjaga konsistensi data dan mencegah double data dan informasi kesehatan . Untuk itu beliau berharap agar dapat mewujudkan BANK DATA dimasing-masing Dinkes kab/kota serta mendorong puskesmas untuk menyediakn data yang berkualitas ( akurat, real time dan konsisten )
Dalam pertemuan tersebut juga dilakukan sosialiasai aplikasi profilkes sebagai bentuk pengumpulan data profil secara elektronik untuk memudahkan dinkes kab/kota dalam melakukan kompilasi dan analisa data profil dengan cepat
Disamping itu Narasumber ( Pusdatin kemenkes RI ) yang hadir telah menginformasikan draf Sistim Informsi Puskesmas (SIP ) yang merupakan penyederhanaan dari pelaporan puskesmas (SP2TP) dengan mengakomodir indikator SPM . di sampaikan juga bahwa Pusdatin telah mengembangkan ASDK ( Aplikasi Satu Data Kesehatan ) sebagai embrio Portal Satu Data Indonesia (dkw)
Di Akhir pertemuan seluruh peserta, nara sumber pusat dan provinsi berkomitmen : ” Mewujudkan Satu Data Kesehatan Kalbar yang berkualitas ”