Hari Kesehatan Wanita Sedunia, Momentum untuk Lebih Sadar Pentingnya Menjaga Kesehatan Reproduksi

Sebagian perempuan menganggap kesehatan reproduksi hanya terkait dengan kehamilan dan kelahiran saja, sehingga sering diabaikan. Apalagi, bagi remaja perempuan yang kerap kali menganggap tabu untuk membahas soal kesehatan reproduksi.

Padahal, menurut dr. Raissa Liem SpOG, B.Med.Sc, Dokter Spesialis Kandungan dan Kebidanan, kesehatan reproduksi sebetulnya sama saja seperti kesehatan lainnya. Kesehatan reproduksi juga dapat berpengaruh pada kesehatan tubuh perempuan itu sendiri dan proses kehamilan yang akan dijalani ke depannya.

Melansir dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), kesehatan reproduksi adalah keadaan sehat secara fisik, mental, sosial, fungsi, dan proses yang berkaitan dengan sistem reproduksi. Dalam rangka merayakan Hari Kesehatan Wanita Sedunia ini, ada baiknya sobat untuk lebih memerhatikan kesehatan organ reproduksi.

Dengan menjaga kesehatan reproduksi, sobat sehat dapat memiliki kehidupan seksual yang aman dan memuaskan. Laki-laki dan perempuan memiliki sistem reproduksi yang berbeda, baik dari segi bentuk, fungsi, maupun struktur yang mendukungnya.

Pada perempuan, organ reproduksi wanita berperan penting dalam kehidupan, seperti:

·        Dalam hubungan seksual

·        Produksi dan perkembangan sel telur

·        Menstruasi

·        Kehamilan

·        Proses persalinan

Jika terdapat gangguan pada bagian-bagian tersebut, sistem reproduksi perempuan tidak dapat bekerja secara optimal. Hal ini dapat berdampak pada munculnya gangguan seksual, seperti:

1.    Masalah Kesuburan

Infertilitas wanita merupakan salah satu penyebab sulitnya pasangan memiliki keturunan. Kondisi ini bisa disebabkan oleh berbagai masalah pada sistem reproduksi wanita, misalnya gangguan hormon dan kelainan pada organ reproduksi.

Seorang wanita dapat dikatakan mengalami infertilitas apabila ia tidak kunjung hamil, meski sudah rutin berhubungan seksual tanpa pengaman atau sudah menjalani program hamil. Data dari WHO menunjukkan, sekitar 48 juta pasangan dan 186 juta individu di dunia mengalami masalah ketidaksuburan, lho!

2.    Penyakit Menular Seksual (PMS)

Penelitian American Journal of Public Health menunjukkan, penyakit kelamin atau infeksi menular seksual (IMS) adalah penyakit yang umumnya ditularkan melalui hubungan seks yang tidak aman. Penyebaran bisa melalui darah, sperma, cairan vagina, atau pun cairan tubuh lainnya

Ada beberapa jenis penyakit menular seksual pada wanita yang sering kali tidak disadari, yaitu:

·        Gonore

·        Trikomoniasis

·        Klamidia

·        Sifilis

·        HPV

·        HIV

Menjaga kesehatan reproduksi perempuan tak hanya berguna untuk mencegah penyakit di area tersebut. Tetapi juga berhubungan dengan kesuburan dan memperbesar peluang untuk hamil. Untuk mencegah dampak tersebut, penting bagi kita untuk menjaga kesehatan organ intim, mulai dari sekarang.

Bertepatan dengan Hari Kesehatan Wanita Sedunia ini, sobat bisa mulai membuat langkah apa saja yang perlu dilakukan untuk menjaga kesehatan organ intim. Selain itu, jangan lupa untuk rutin memeriksakan diri ke dokter kandungan dan kelamin untuk melakukan check-up, ya!

3.    Beragam Penyakit Lainnya

Sistem reproduksi juga rentan mengalami masalah berupa penyakit, kelainan, serta gangguan. Penyakit pada sistem reproduksi umumnya disebabkan oleh berbagai faktor, seperti:

·        Virus

·        Bakteri

·        Tumor

·        Disfungsi organ reproduksi

Beberapa penyakit lainnya yang sering menyerang organ reproduksi wanita, antara lain:

·        Kanker serviks

·        Myom

·        Kista

·        Endometriosis

·        Radang panggul

Pemeriksaan kesehatan reproduksi penting dilakukan secara rutin, apalagi mengingat sejumlah penyakit yang lebih rentan menyerang perempuan. Memastikan kesehatan organ reproduksi wanita sudah baik atau belum, bisa dilakukan dengan melakukan pemeriksaan ke dokter.

Cara Menjaga Kesehatan Reproduksi Perempuan

1.    Menjaga Kebersihan Vagina

Cara pertama dan termasuk yang paling penting untuk dilakukan dalam menjaga kesehatan reproduksi adalah dengan memerhatikan kebersihan organ intim. Dalam membersihkan miss V, hanya perlu membasuhnya dengan air, karena vagina memiliki sistem pembersihan diri secara alami.

Jadi, sebaiknya tidak menggunakan sabun/pembersih vagina karena bisa menganggu keseimbangan pH. PH vagina dikatakan seimbang jika berada di angka 3,5-4,5. Apabila tidak bisa mempertahankan keseimbangan pH ini, vagina akan lebih mudah mengalami iritasi atau kekeringan.

Selain itu, hindari penggunaan pembalut atau tampon beraroma karena bisa saja membuat kulit vagina menjadi sensitif dan lebih rentan mengalami infeksi. Ketika menstruasi, dianjurkan untuk sering mengganti pembalut atau tampon, setidaknya setiap 4 jam sekali.

Tak hanya memerhatikan cara membersihkan vagina yang tepat, juga perlu menjaga area miss V tetap kering, tidak lembap, dan sering mengganti celana dalam. Selain itu, sebaiknya menggunakan pakaian dalam yang tidak ketat dan menyerap keringat.

2.    Melakukan Seks yang Aman

Hal lain yang bisa dilakukan untuk memastikan kesehatan reproduksi tetap terjaga adalah dengan mempraktikkan hubungan seksual yang aman. Dengan memastikan hubungan seksual yang dilakukan aman, kita bisa terhindar dari penyakit menular seksual yang berbahaya.

Ingatlah bahwa HIV dan herpes tidak dapat disembuhkan sehingga dapat berdampak pada kehidupan dan kesehatan secara keseluruhan. Jadi, hindarilah berganti pasangan seksual, karena semakin banyak pasangan seksual, dapat meningkatkan risiko penularan infeksi menular seksual (IMS).

Selain itu, pastikan untuk menggunakan alat pengaman, seperti kondom saat berhubungan seksual untuk mencegah penularan IMS.

3.    Mengonsumsi Makanan Sehat

Cara menjaga kesehatan reproduksi wanita berikutnya adalah dengan menerapkan pola makan yang sehat. Hindari makanan dengan kandungan indeks glikemik yang tinggi , karena hal tersebut dapat memengaruhi kemampuan metabolisme sel tubuh.

Melansir Washington University Physicians, cobalah untuk memperbanyak makanan yang kaya serat dan protein, seperti biji-bijian atau kacang-kacangan. Selain itu, kurangi konsumsi daging dan ganti sebagian asupan tersebut dengan ikan yang tinggi asam lemak omega-3 serta protein nabati.

Mengonsumsi makanan yang kaya akan asam folat atau suplemen juga bagus untuk menjaga kesehatan wanita. Terutama pada ibu hamil untuk mencegah cacat tabung saraf.

4.    Melakukan Olahraga Rutin

Tak hanya menjaga pola makan, sobat juga dianjurkan untuk menjalani pola hidup sehat lain, termasuk olahraga rutin. Aktivitas fisik bermanfaat untuk mencegah obesitas, mengurangi risiko penyakit kardiovaskular, dan mencegah penyakit yang terkait organ reproduksi wanita (misalnya kanker payudara).

Namun, perlu dicatat bahwa olahraga berat tidak dianjurkan bagi wanita. Sebagai gantinya, bisa melakukan aktivitas fisik dengan intensitas sedang, seperti:

·        Menari

·        Berjalan

·        Berkebun

·        Berlari

·        Bersepeda

·        Berenang

5.    Memeriksakan Kesehatan Organ Intim

Penting juga bagi setiap wanita dan ibu untuk melakukan pemeriksaan kesehatan organ intimnya. Oleh karena itu, seluruh wanita berhak memiliki akses terhadap pelayanan kesehatan untuk memeriksa kesehatan reproduksinya.

Ini merupakan cara yang paling tepat untuk mendeteksi dan mengobati komplikasi kesehatan reproduksi sejak dini. Adapun tes yang penting dilakukan secara berkala antara lain:

·        Pap smear

·        Pemeriksaan panggul

·        Skrining IMS

·        Tes HIV

·        Skrining Hepatitis C

Selain melakukan pemeriksaan, dianjurkan untuk melakukan pencegahan. Misalnya, dengan vaksin Hepatitis B dan vaksin HPV yang dapat meminimalisir risiko tertular virus penyebab kanker serviks, kutil kelamin, dan kanker lainnya.

6.    Menghindari Konsumsi Alkohol dan Tidak Merokok

Cara menjaga kesehatan reproduksi selanjutnya yang dapat diterapkan, yakni menghindari konsumsi alkohol dan tidak merokok. Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC), keduanya dikaitkan dengan kanker payudara, bahkan pada tingkat konsumsi yang rendah.

Seperti yang kita ketahui, merokok merupakan kebiasaan yang bisa menimbulkan berbagai masalah kesehatan. Pada wanita, merokok dapat meningkatkan risiko:

·        Penyakit ovarium

·        Gangguan rahim

·        Gangguan kehamilan dan janin

·        Infertilitas

Wanita yang merokok pada saat masa kehamilan pun dapat menyebabkan cacat lahir, karena bisa memengaruhi tumbuh kembang janin selama di dalam kandungan.

Nah, itu dia pembahasan lengkap seputar reproduksi dan seksual pada diri perempuan. Semoga, pada momentum Hari Kesehatan Wanita Sedunia ini, sobat sehat dapat menjaga kesehatan reproduksi dengan lebih baik. Meski banyak orang menganggapnya tabu, wanita tetap harus memahami hak-hak reproduksi dan seksual, termasuk mengajarkannya pada anak.

 

Sumber: WHO, BKKBN, Kemenkes RI, UNICEF, Mayo Clinic

#dinkeskalbar #wanita #kesehatanreproduksi #harikesehatanwanitasedunia

Bagikan Berita:
Share on email
Back To Top